Pesan Gibran ke Kepala Perwakilan BI Solo yang Baru, Singgung Soal Kendalikan Inflasi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Solo resmi berganti dari Nugroho Joko Prastowo kepada Dwiyanto Cahyo Sumirat.

Pengukuhan Kepala BI perwakilan Kota Solo dihadiri sejumlah pejabat Forum Komunikasi Kepala Daerah (Forkompinda) Kota Solo termasuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kantor BI Solo, Jumat (1/3/2024).

Ditemui usai acara, Gibran pun mengaku bahwa peran BI Solo cukup penting dalam pengendalian ekonomi di Kota Bengawan.

Salah satunya adalah untuk pengendalian inflasi di Kota Solo yang memiliki karakter paling berbeda dengan kota-kota tetangga, menurut Gibran.

"Oh iya dari awalkan kami dari Pemkot Solo kan pasti berkoordinasi terus dengan bank BI ya, karena bank BI sendiri menjadi bagian yang sangat krusial dengan tim TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan di Solo ini menjadi salah satu kota yang inflasinya harus selalu dijaga karena kami tidak punya lahan pertanian dan lain-lain," kata Gibran.

Tak hanya itu saja, Gibran menerangkan adanya BI perwakilan Solo juga penting untuk akselerasi digitalisasi ekonomi. 

"Dan fungsi dari BI sendiri juga untuk mengakselerasi transaksi-transaksi digital di kota Solo terutama di pasar-pasar tradisional juga," sambungnya.

Pergantian kepemimpinan ini diharapkan Gibran juga bisa membantu Pemkot Solo untuk bisa menurunkan angka kemiskinan, gene ration, hingga inflasi di Kota Bengawan.

"Ya tentu sekali lagi yang namanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas itu idealnya dibarengi juga dengan penurunan angka kemiskinan, penurunan angka gene ratio, penurunan stunting dan sekali lagi kita pengen inflasinya terkendali," jelasnya.

Gibran pun tidak memungkiri saat ini Kota Solo dihadapkan dengan permasalahan masih tingginya angka pengangguran terbuka.

"Ya tentunya ini nanti menjadi PR kedepan," pungkasnya.

Namun demikian, Gibran tidak menjelaskan strateginya untuk menangani hal tersebut. (*)