Berita Klaten
Mitos Makam Kiai Sadji, Prajurit Perang Diponegoro di Beku Klaten, Jarang Daun Jatuh di Atas Makam
Kiai Sadji konon merupakan sosok yang ikut dalam Perang Diponegoro yang pecah tahun 1825 sampai 1830.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kiai Sadji konon merupakan sosok yang ikut dalam Perang Diponegoro yang pecah tahun 1825 sampai 1830.
Saat itu, ia dipercaya sebagai tokoh prajurit Diponegoro.
Ketua panitia pemindahan makam Desa Beku, Parwito (70) mengatakan, Kiai Sadji, menurut cerita yang berkembang di masyarakat, berasal dari Purworejo, Jawa Tengah.
Kiai Sadji membantu Pangeran Diponegoro melawan kolonial Belanda.
“Kemudian saat meninggal dunia, beliau dimakamkan di sini,” kata Parwito.
Meski begitu, makam ini juga kerap di ziarahi oleh mayoritas para peziarah berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mereka percaya bila sosoknya juga merupakan kerabat Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta).
Baca juga: Mitos Situs Maryam di Jelok Boyolali, Peninggalan Masa Klasik yang Jadi Pengabul Keinginan Warga
Hal yang menarik, meski dikelilingi pohon tinggi, konon makam tersebut selalu bersih.
"Dulu kanan-kiri banyak pohon," ujar Parwito.
"Tetapi jarang ada daun jatuh di makam Kiai Sadji, rumput saja tidak ada yang tumbuh,” tambahnya.
Sosok Kiai Sadji yang merupakan bagian dalam prajurit Pangeran Diponegoro pun juga disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Beku, Budi Santoso.
Itu sudah menjadi cerita turun temurun di masyarakat.
“Menurut kisahnya dulu Kiai Sadji menjadi salah satu anak buah Pangeran Diponegoro," kata Budi.
"Kemudian sampai di wilayah Dukuh Sidorejo dan wafat di sini. Usia makamnya sudah ratusan tahun,” tambahnya.
Baca juga: Mitos Pohon Beringin yang Berdiri Sendiri Setelah Tumbang di Wonogiri, Dipercayai Keramat
Makan Kiai Sadji kini harus direlokasi karena terdampak pembangunan Tol Solo-Jogja.
Lokasi makam bergeser ke barat, dengan posisi lebih tinggi dan terpisah dengan pemakaman masyarakat lain.
Relokasi makam sendiri dilakukan mulai 26 Februari 2023, oleh tim pemindahan pihak ketiga Al Iswat asal Ungaran.
Tim tersebut bekerja dengan 35 orang, yang bekerja hingga Kamis (29/2/2024).
(*)
Klaten Segera Punya SLB Negeri, Disdikbud Jateng Sudah Ajukan Permohonan ke Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo Resmi Jabat Kapolres Klaten, Gantikan AKBP Warsono |
![]() |
---|
Diterjang Hujan Angin, Tenda Acara dan Papan Baliho di Cawas Klaten Ambruk |
![]() |
---|
Kisah Bocah di Klaten Buang HP ke Sumur, Marah Gegara HP Mati, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Susah Payah Damkar Klaten 1 Jam Ambil HP yang Dilempar Anak ke Sumur, saat Diangkat Kondisinya Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.