Viral Pohon di Wonogiri Berdiri Sendiri
Mitos Pohon Beringin yang Berdiri Sendiri Setelah Tumbang di Wonogiri, Dipercayai Keramat
Pohon beringin yang tumbang lalu berdiri sendiri di Wonogiri dianggap masyarakat keramat. Namun, hal ini berdasarkan cerita dari masyarakat sekitar.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ada mitos soal pohon beringin yang tumbang di Wonogiri.
Pohon yang terletak di Dusun Jatibedug, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri Kota ini disebut masyarakat pohon keramat.
Diketahui, pohon tersebut sempat menimpa minibus pada Jumat (19/1/2024).
Namun, pohon tersebut kembali berdiri.
Mitosnya, pohon itu dikenal merupakan pohon Dayangan Punden.
Diketahui punden merupakan tempat yang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat desa.
Bisa dikatakan Punden juga berarti tempat keramat atau bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang dihormati.
Pohon Dayangan Punden yang berada di Desa Purworejo Wonogiri itu memang dipercayai keramat oleh masyarakat sekitar turun temurun.
Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Desa Purworejo, Hartono mengatakan pohon yang tumbang itu memanglah Dayangan punden.
"Pohon itu Dayangan, Punden Jatibedug," ucap Hartono, saat di Konfirmasi TrinunSolo.com, Sabtu (20/1/2024).
Hartono menjelaskan, bahwa pohon beringin sebelum tumbang karena angin itu juga sempat dipagar dengan pagar warna putih.
"Iya, pohonnya dipagar biasanya disebut Panca Suci, atau juga pagar empat," terangnya.
Baca juga: Viral di Wonogiri, Pohon Beringin yang Tumbang Tiba-tiba Berdiri Sendiri
Selain di pagar Panca Suci, Hartono juga mengatakan bahwa pohon itu juga di selimuti kain bewarna putih.
Disinggung terkait pohon berdiri sendiri saat tumbang, Hartono mengaku itu hanya karena tidak seimbang setelah di tebang oleh relawan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.