Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Gibran Persilahkan Audit Forensik IT PDIP Dibuktikan, Hasto Sebut Harusnya Pemilu Dua Putaran

Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka meminta klaim Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dibuktikan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Cawapres Gibran Rakabuming Raka 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka meminta klaim Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dibuktikan.

Klaim tersebut berkaitan dengan hasil audit forensik pakar IT PDIP terhadap Sirekap KPU RI. 

Dari hasil audit tersebut, ditemukan bila pasangan calon nomor urut 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD mendapat 33 persen suara.

Sementara, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka meraih 43 persen suara.

Dengan demikian, jika perolehan suara ini terbukti, maka pemilu harus dilangsungkan lagi untuk putaran kedua.

Baca juga: Akademisi di Sejumlah Kampus Kritik Nepotisme, Gibran: Terima Kasih untuk Evaluasinya

“Silahkan, dibuktikan saja. Makasih pak Hasto,” jelasnya saat ditemui di kantornya Senin (18/3/2024).

Sementara itu, hingga Minggu (17/3/2024), sebanyak 33 provinsi berhasil merampungkan rekapitulasi. Perolehan suara Ganjar-Mahfud mendapat 23.460.714 suara atau 17,85 persen dari jumlah total suara.

Lalu Prabowo-Gibran unggul di 31 provinsi dengan total perolehan suara 76.888.902 suara atau 58,48 persen dari total suara sah.

Disusul oleh capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang unggul di 2 provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Barat.

Perolehan suara pasangan capres cawapres nomor urut 1 ini adalah 31.118.384 suara atau 23,67 persen dari keseluruhan suara.

Temuan Pakar IT PDIP

Sementara itu, pakar IT PDIP menyebut, perolehan suara Ganjar-Mahfud bukan 16 persen melainkan 33 persen. 

Itu didasarkan pada hasil audit forensik pakar IT PDIP terhadap Sirekap milik KPU. 

Hasto menjelaskan, audit forensik dilakukan pada 16 Februari 2024 atau 2 hari setelah pelaksanaan pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Ternyata, terdapat Json Script yang dipasang di Sirekap untuk mengunci perolehan suara Ganjar-Mahfud di angka 16 persen.

"Sesuai hasil temuan audit forensik kami atas Sirekap KPU, ternyata dipasang Json Script yang mengunci perolehan suara Ganjar Mahfud, padahal ketika ahli IT ini melakukan normalisasi terhadap Json Sript pada tanggal 16 Februari jam 2 pagi itu, perolehan Ganjar-Mahfud 33 persen dan Prabowo-Gibran 43 persen," kata Hasto dikutip dari Tribunnews.

Berdasarkan hasil audit forensik terhadap Sirekap, pakar IT menyimpulkan Pemilu 2024 seharusnya berlangsung dalam 2 putaran, karena tak ada paslon yang mencapai suara di atas 51 persen.

Baca juga: Gibran Bakal Adopsi Program Ganjar 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, Tak Masalah Disebut Meniru

PDIP tidak khawatir dengan hasil perolehan suara yang akan diumumkan KPU karena telah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan untuk mendongkrak perolehan suara paslon 2, termasuk penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hasto mengungkapkan, pakar IT yang melakukan normalisasi atas Json Script yang dipasang di Sirekap diketahui bahwa formulir C1 juga dapat dimanipulasi.

Caranya dengan menggunakan algoritma tertentu untuk memanipulasi form C1 yang merupakan single frame.

"Form C1 itu single frame. Jangankan single frame, video bergerak saja bisa dilakukan manipulasi dengan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan apalagi single frame makin mudah," kata Hasto.

Berdasarkan temuan pakar IT, PDI Perjuangan semakin yakin terhadap manipulasi Sirekap yang menimbulkan anomali, baik terhadap perolehan suara PDi Perjuangan maupun paslon 03.

Baca juga: Gibran Siap Antisipasi Perang Sarung dengan Sajam yang Marak : Kalau Cuma Iseng Slepet Gak Apa-apa

Apalagi hasil exit poll yang dilakukan secara langsung saat pemungutan suara di TPS luar negeri, menunjukkan Ganjar-Mahfud unggul dibandingkan paslon nomor urut 2 dan 1.

"Apa yang terjadi di luar negeri total berbeda dengan apa yang terjadi dalam negeri. Nah saya mendapat informasi ketika exit poll seperti itu lalu muncul berbagai upaya untuk memastikan kemenangan satu putaran untuk paslon nomor urut 2 melalui manipulasi Sirekap itu," ungkap Hasto.

Dia menambahkan, hasil audit forensik pakar IT tersebut juga memperkuat dugaan bahwa Pemilu kali ini sudah dirancang hasilnya.

Terbukti dari hasil survei Muhammad Qodaro pada 5 Januari 2024 yang menyebut perolehan suara Ganjar-Mahfud hanya sebesar 17 persen.

"Tapi ternyata dari hasil audit forensik perolehan suara Ganjar-Mahfud itu 33 persen, jadi seharusnya Pemilu dua putaran, enggak ada logikanya satu putaran baik berdasarkan hasil pergerakan terutama setelah debat calon presiden dan calon wakil presiden yang memberikan preferensi terhadap Ganjar-Mahfud," kata Hasto. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved