Kasus DBD di Sukoharjo Meroket Drastis, RSUD Ir Soekarno Bisa Terima 60 Pasien Anak Tiap Hari

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Sukoharjo mengakui ada peningkatan jumlah pasien demam berdarah sepanjang 2024 ini.

Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo didominasi oleh anak-anak.

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap anak ini juga membuat RSUD Ir Soekarno Sukoharjo mengalami penumpukan pasien.

Hal itu sampai membuat beberapa kamar harus ditata ulang dan penambahan tempat tidur di setiap kamar.

Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo Yunia Wahdiyati, mengatakan pasien yang masuk ke RSUD Ir Soekarno didominasi oleh pasien anak.

"Kasus anak dengan demam, tetapi dari demamnya itu gejala tambahannya bermacam-macam, ada yang dengan batuk, pilek, sesak nafas. Ada juga dengan mual, muntah atau nyeri perut," terang Yunia, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Rumah Sakit di Sukoharjo Penuh Pasien Sampai Tambah Tempat Tidur Darurat, Mayoritas Sakit DBD

Yunia menjelaskan kasus demam ini kemudian berlanjut dengan pemeriksaan di laboratorium Rumah Sakit.

Hasil dari laboratorium rumah sakit, diketahui ada beberapa gejala. Termasuk pasien yang mengarah ke dengue atau demam berdarah.

"Ada juga yang datang di sini disertai dengan kondisi shock karena demam," terangnya.

Berdasarkan data dari IGD RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, tiap hari rumah sakit setidaknya kedatangan 30 hingga 40 pasien.

Yunia menambahkan lonjakan pasien sudah dirasakan sejak dua pekan terakhir.

"Tetapi akhir-akhir ini bisa mecapai 60 hingga 80 pasien tiap harinya," paparnya.