Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai

Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, masyarakat Desa Pranan memilih cara yang bermanfaat bagi lingkungan.

TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF
Warga Desa Pranan, Sukoharjo, Jateng, saat bersih-bersih anak sungai Kali Samin, Minggu (27/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Berbagai cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. 

Salah satunya seperti yang dilakukan warga Desa Pranan, yang terkenal sebagai desa penghasil jambu di Sukoharjo.

Untuk memperingati hari bersejarah ini, masyarakat Desa Pranan memilih cara yang bermanfaat bagi lingkungan.

Baca juga: 18 Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024 : Menyentuh dan Membakar Semangat

Yaitu dengan melakukan kegiatan bersih-bersih anak sungai Kali Sami. 

Kegiatan ini melibatkan banyak warga desa yang turun tangan membersihkan sampah dan kotoran yang menghambat aliran air sungai.

Kepala Desa Pranan, Sarjanto, mengatakan kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, tetapi juga sebagai persiapan menyambut musim hujan yang diperkirakan datang pada bulan November 2024.

"Aksi bersih-bersih anak sungai ini diikuti puluhan warga, relawan, TNI, dan Polri menyusuri aliran anak sungai yang membentang sepanjang 500 meter," kata Sarjanto kepada TribunSolo.com, Minggu (27/10/2024).

Menurut Sarjanto Aliran air sungai ini, menjadi jalur drainase persawahan.

Baca juga: Sambut Hari Listrik Nasional dan Sumpah Pemuda, PLN UID Jateng DIY Sambung Listrik Gratis ke 261 KK

Air tersebut biasanya mengalir deras ke Kali Samin dan rawan meluap saat musim hujan tiba. 

"Sebetulnya kami sudah bangun embung sebagai penampungan air," paparnya.

Namun, ia tahu betul embung saja tak cukup untuk menghadang banjir jika sungai dibiarkan tersumbat.

"Tetapi lebih baik lagi kami tetap melakukan bersih-bersih sungai. Mungkin ditemukan sampah-sampah yang jadi penghambat, bisa kita bersihkan," imbuhnya. 

Baca juga: Bioskop Pertama di Sragen Didirikan Tahun 1970, Kini Bakal Punya Bioskop Lagi Setelah 54 Tahun

Lebih kanjut, Sarjanto menjelaskan apabila anak sungai ini dipenuhi oleh rimbunnya tanaman perdu dan ilalang, maka air bakal meluap membanjiri persawahan warga.

“Kondisi ini, jika dibiarkan, bisa menyebabkan banjir besar,” terangnya.

Sarjanto menambahkan, sebanyak 100 orang pemuda turut terlibat bersih-bersih sungai ini.

Langkah ini diambil dengan harapan agar Desa Pranan dapat terbebas dari ancaman banjir yang bisa melanda pemukiman dan lahan sawah.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved