Ramadhan 2024
Bolehkah Penderita Stroke Berpuasa? Ternyata Ada Manfaat Buat Merejamakan Sel Otak
Ternyata penderita stroke diperbolehkan berpuasa dengan kondisi tertentu jika sudah berkonsultasi dengan dokter.
Penulis: Tribun Network | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNSOLO.COM - Tribunners, bulan Ramadhan selalu dinanti-nanti umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa.
Tapi bagaimanakah penderita stroke yang ingin berpuasa?
Apakah diperbolehkan bagi penderita stroke berpuasa?
Dilansir dari Kompas.com, ternyata penderita stroke diperbolehkan berpuasa dengan kondisi tertentu.
Dokter spesialis saraf, dr. Lilir Amalini, S menjelaskan bahwa penderita stroke boleh berpuasa, namun perlu melihat dahulu kondisinya.
Para penderita stroke yang ingin menjalani puasa disarankan berkonsultasi dengan dokter dan memastikan strokenya harus dalam kondisi stabil.
Baca juga: Amankah Konsumsi Durian Saat Berbuka Puasa bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Hanya saja, mereka yang masih dalam fase stroke masih akut dan memiliki kadar gula darah atau tekanan darah yang belum stabil, maka dianjurkan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.
Lantas bagi penderita stroke yang berpuasa, apa saja yang harus diperhatikan?
Salah satunya harus memperhatikan pola makan saat berbuka puasa dimana tak disarankan langsung makan dalam porsi besar.
Hal itu dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang signifikan.
Karenanya dokter Lilir menyarankan untuk minum air putih dan konsumsi buah-buahan seperti kurma sebanyak 1-2 biji saat buka puasa.
Baru setelahnya bisa mengonsumsi makan berat dengan jarak 10-15 menit.
Selain itu, asupan gula, garam, dan lemak juga harus dibatasi oleh penderita stroke.
Baca juga: Hukum Buka Bersama saat Bulan Ramadhan, Hati-hati Bisa Mengurangi Pahala Puasa
Sebaliknya makanan mengandung vitamin B6, B12, dan asam folat seperti dari sayuran hijau, ikan, susu, telur, dan keju justru harus diperbanyak.
Di sisi lain, puasa ternyata memiliki fungsi tersendiri bagi kesehatan otak, dalam hal ini meremajakan sel otak.
Saat puasa, terjadi proses yang dinamakan autofagi atau semacam detoksifikasi terhadap sel-sel tua yang beracun.
"Terus yang kedua, puasa itu akan meningkatkan fungsi kognitif. Jadi fungsi berpikir, fungsi belajar, memori," imbuh Lilir.
Menurut Lilir, manfaat tersebut bisa didapatkan karena saat puasa ada produksi protein bernama Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berfungsi membantu proses belaja serta meningkatkan kemampuan memori.
Manfaat puasa yang ketiga untuk mencegah penyakit neurodegeneratif atau masalah kesehatan akibat penuaan, seperti parkinson dan alzheimer.
(*)
Kapan Waktu Terakhir Puasa Syawal 1445 H? Umat Muslim Cek, Jangan Sampai Pahala Terlewatkan |
![]() |
---|
LINK Live Streaming Sidang Isbat Idul Fitri 2024, Akankah Lebaran 2024 Serentak 10 April 2024 ? |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Wonogiri Selasa 9 April 2024, Cek Jadwal Buka Puasa Ramadan 2024 |
![]() |
---|
5 Tradisi Rayakan Lebaran di Berbagai Negara Muslim, Ada yang Sama dengan Indonesia Lho |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Sragen Selasa 9 April 2024, Cek Juga Waktu Salat dan Berbuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.