Viral
Viral Warga Nekat Lihat Aliran Lava Gunung Ile Lewotolok di NTT dari Dekat, BPBD Cari Sosoknya
Video beberapa orang sedang melihat aliran lava di puncak gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di medsos.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Video beberapa orang sedang melihat aliran lava di puncak gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di media sosial.
Pada video yang beredar tampak seseorang merekam aliran lava dari puncak gunung tersebut.
Baca juga: Viral Penjual Pisang Goreng Tampan, Lama Tak Terlihat Ternyata Kini Jadi Pilot, Makin Menawan
Terlihat seorang pria yang mengenakan topi sedang tersenyum.
Kemudian tampak beberapa orang yang berada di lokasi tersebut.
Mereka menonton aliran lava disertai kepulan asap tebal dari jarak dekat.
Terdengar juga suara seorang pria yang meminta agar mereka segera meninggalkan lokasi.
Dari video yang beredar, mereka telah memasuki zona yang sangat berbahaya.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Andris Koban mengatakan, BPBD belum mengetahui secara pasti kapan peristiwa dalam video tersebut terjadi.
BPBD saat ini masih mencari tahu siapa warga yang ada dalam video tersebut.
"Setelah mendapat identitas mereka, kita akan berkoordinasi dengan kepala desa setempat atau maupun aparat untuk memberikan teguran," ujar Andris saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (23/3/2024).
Baca juga: Viral Pengemis di Kediri Simpan Uang Ratusan Juta di Rumahnya, Baru Ketahuan ketika Sudah Meninggal
Andris menyayangkan aksi nekat warga itu.
Dia berharap agar warga sekitar tetap mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel mengatakan, hingga saat ini status gunung api tersebut masih berada di level III (Siaga).
Masyarakat di sekitar maupun wisatawan diimbau tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas.
Kemudian, masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.
Warga Desa Jontona dan Desa Todanara juga diimbau tak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer.
(*)
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Viral Oknum Opang Maksa Hentikan Taksi Online, Padahal Ada Penumpang Ibu Gendong Bayi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.