Pemilu 2024
Kesaksian Caleg PDIP di Solo Raya yang Tolak Sistem Komandante, Diancam Pecat, Mengadu ke DPP
Para caleg PDIP Solo Raya yang menolak sistem komandante diancam dipecat. Mereka kemudian melaporkan ini ke DPP PDIP.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Para caleg PDI Perjuangan di Kabupaten Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar mengadu ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) lantaran diancam dipecat dari partai.
Mereka terancam didepak karena tidak mau mengikuti sistem “Komandante” yang diterapkan DPD PDIP Jawa Tengah.
Sistem “Komandante” diterapkan untuk membuat setiap dapil memperoleh kursi secara merata. Berbeda dengan prinsip proporsional terbuka yang didasarkan pada caleg dengan suara terbanyak.
Hal ini membuat mereka yang memperoleh suara terbanyak harus rela tergusur dengan caleg lain yang memiliki perolehan suara lebih sedikit demi pemerataan.
“Apabila tidak mengindahkan apa yang disampaikan Ketua DPC dianggap indisipliner,” kata Caleg PDIP Dapil Karanganyar 1 Suprapto.
Meski begitu, menurutnya Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun telah menegaskan bahwa yang memiliki wewenang memecat adalah DPP, bukan DPD.
“Dijelaskan oleh Bapak Komarudin pemecatan kewenangan DPP PDI Perjuangan,” jelas Suprapto.
Ia pun menyesalkan adanya bentuk intimidasi ini.
Baca juga: Blak-blakan Caleg PDIP Soal Sistem Komandante PDIP Jateng: Ditawari Rp50 Ribu Per Suara Agar Mundur
“Kami juga menyesalkan DPC-DPC mengintimidasi dengan kata-kata indisipliner,” tuturnya.
Ia sendiri mengaku tidak pernah dimintai pendapatnya mengenai penerapan sistem ini.
“Saya sampaikan ke Bapak Komarudin Watubun bahwasanya saya juga tidak pernah diajak bicara tentang ini,” ungkapnya.
Ada 4 caleg di Klaten yang terancam tergusur dengan penerapan sistem ini.
Di antaranya Caleg Dapil Klaten 2 Sugeng Widodo, Caleg Dapil Klaten 4 Umi Wijayanti dan Ratna Dewanti, dan Caleg Dapil Klaten 5 Hartanti.
Sedangkan di Sukoharjo ada 2, di antaranya Caleg Dapil Sukoharjo 2 Aristya Tiwi Pramudiyatna dan Caleg Dapil Sukoharjo 5 Ngadiyanto.
Sedangkan di Karanganyar ada 1 yakni Caleg Dapil Karanganyar 1, Suprapto.
Dari hasil pertemuan dengan DPP PDIP tersebut, Komarudin disebutnya telah memerintahkan agar DPD PDIP Jawa Tengah bisa segera menyelesaikan polemik ini.
“Kami bertemu dengan DPP dalam hal ini. Dewan Kehormatan Partai Bapak Komarudin Watubun. DPD harus menyelesaikan secepat mungkin,” jelas Suprapto.
Namun, hingga saat ini belum ada titik temu dari berbagai pertemuan.
Caleg Dapil Klaten 2 Sugeng Widodo menambahkan pertemuan telah digelar di tingkat DPD maupun DPC.
“Sudah 3 kali namun tidak ada titik temu. Dan pada saat itu DPC diundang DPD. Namun DPD tidak memberikan arahan dan tidak memberikan petunjuk yang benar bahkan itu dikembalikan ke DPC. Padahal DPC sudah mencoba memediasi calon terpilih versi KPU dan versi komandante,” jelasnya. (*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.