Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri

Momen Jumat Agung di Wonogiri, Jalan Salib di Gunung Gandul Kembali Digelar

Jalan Salib di Gunung Gandul Kembali Digelar. Ini setelah empat tahun kegiatan tersebut vakum karena Covid-19.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Ratusan umat katolik mengikuti jalan Salib di Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (29/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Jalan salib yang diikuti oleh ratusan umat katolik di Wonogiri saat Jumat Agung kembali digelar usai vakum selama empat tahun karena Covid-19, Jumat (29/3/2024). 

Ketua Paskah Paroki Gereja Santo Yohanes Rasul Iput Hariyanto menyebut jalan salib di tahun ini menjadi yang pertama usai ditiadakan karena Covid-19. 

Diketahui pada 2023 lalu, jalan salib sudah kembali digelar, namun tidak ada visualisasi kesengsaraan Yesus berdoa di Taman Getsmani, kesengsaraannya hingga wafat di Bukit Golgota. 

"Konsepnya (2024) full visualisasi Yesus disalib. Ini tahun pertama setelah Covid, terakhir 2019," katanya. 

"Ini seperti pertama. Karena 4 tahun tidak ada karena Covid. Seragam bikin semua baru. Kalau sebelumnya pakai tinggalan tahun sebelumnya. Karena kemarin baju ditumpuk dan sudah hancur," imbuh dia. 

Jalan salib itu diikuti sekitar 250 umat katolik di Wonogiri.

Tujuannya, untuk merasakan kesengsaraan Yesus di masa itu. 

Ada 14 titik pemberhentian dari awal keberangkatan hingga mendekati puncak Gunung Gandul.

Jarak perjalanan umat sekitar 2 kilometer.

Baca juga: Suasana Jumat Agung di Gereja Paroki Wedi Klaten : Ada Pembatasan, Sampaikan Harapan Supaya Bangkit

"Jadi saat ini mulai ada tablo lagi, sandiwara dan dialog. Visualisasinya di Gunung Gandul. Terakhir 2019," jelasnya. 

Pantauan lapangan TribunSolo.com, sejak pukul 07.30 WIB peserta mulai berdatangan.

Sekitar pukul 08.00 WIB peserta mulai menyusuri Gunung Gandul

Ratusan umat yang mengikuti prosesi itu sangat kyusuk.

Tampak raut sedih di wajah peserta yang merasakan kesengsaraan Yesus di waktu itu. 

Salah satu peserta, Toni mengatakan mengikuti jalan salib ini bersama keluarganya.

Toni merupakan warga Lingkungan Gerdu, Kecamatan Wonogiri Kota. 

"Ya ini untuk merasakan penderitaan yang dirasakan Yesus saat itu, empati," ujarnya. 

"Hikmah setiap tahun berbeda. Mungkin kondisi saat ini ekonomi susah. Semoga dengan tirakat ini semua keadaan menjadi baik," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved