Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tips Pilih Jaket untuk Berkendara di Musim Kemarau, Cegah Suhu Tubuh Naik

Berikut tips memilih jaket agar mencegah suhu tubuh di dalam jaket tidak tinggi:

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Dok.Astra Motor Jateng
Tips pilih jaket di musim kemarau bagi pengendara motor. 

TRIBUNSOLO.COM, SEMARANG - Puncak musim kemarau 2024 di sebagian besar Pulau Jawa diprediksi maju (lebih cepat) dari normalnya.

Kemarau di Pulau Jawa diprediksi terjadi mulai dari Juli 2024 hingga September 2024.

Kondisi itu disebutkan di Buku Prediksi Musim Kemarau 2024 di Indonesia (PMK2024) yang diterbitkan pada bulan Maret 2024.

Bagi bikers yang mobilitas tentunya memiliki tantangan menghadapi terik sinar matahari dan suhu panas yang bakal terjadi.
Tubuh akan mengeluarkan cairan berupa keringat berfungsi untuk mendinginkan suhu tubuh, sebaliknya tubuh akan kehilangan cairan.

Baca juga: Astra Motor Jateng Ajak Jurnalis Ngabuburit Naik Honda Stylo 160 di Semarang, Intip Keseruannya

Dampak kehilangan cairan ini bagi tubuh akan dirasakan bertingkat, diawali dengan dehidrasi ringan termasuk rasa haus yang berlebihan, mulut kering, pusing, dan kelelahan hingga Dehidrasi yang lebih parah dapat menyebabkan kram otot, kebingungan, dan bahkan pingsan.

Beberapa catatan medis menyebutkan bahwa kehilangan elektrolit yang berlebihan dapat mengganggu fungsi saraf dan otot.

Elektrolit adalah mineral yang terdapat dalam darah, urin, dan cairan tubuh lainnya termasuk keringat dan memainkan peran penting dalam banyak fungsi tubuh.

Bahkan jika tubuh berada dalam suhu 40° Celcius, maka akan mengalami kulit kering dan panas, kebingungan, dan kehilangan kesadaran.

Hal ini berpotensi terjadi dimana suhu udara dibeberapa kota diwilayah jawa tengah yang pernah terjadi tercatat pada September 2023, suhu terpanas di Semarang mencapai 38° Celcius, suhu terpanas di Tegal mencapai 34° Celcius.

Berikut tips memilih jaket agar mencegah suhu tubuh di dalam jaket tidak tinggi :

1. Pilihlah Jaket yang bagian dalam dengan bahan Mesh atau katun.

Bahan mesh adalah kain tenun ringan yang memiliki tampilan seperti jaring.

Kain ini terbuat dari serat katun atau serat sintetis yang dirajut atau dianyam atau berbahan Kain katun.

Kain katun juga merupakan pilihan yang baik untuk musim panas karena bahan ini ringan dan mudah menyerap keringat.

2. Memiliki Fitur Ventilasi, warna, ukuran dan protektor.

Ventilasi ini akan membantu menjaga tubuh Anda tetap sejuk dan nyaman saat berkendara karena ada udara yang bersirkulasi.

Menggunakan jaket dengan warna yang cerah membantu biker lebih mudah terlihat oleh pengendara lain.

Jaket yang terlalu longgar akan berkibar saat berkendara, sedangkan jaket yang terlalu ketat akan membuat biker merasa tidak nyaman.

Baca juga: Astra Motor Jateng Lakukan Donor Darah dan Beri Bantuan untuk Korban Banjir Demak

Protektor di bagian siku, bahu, dan punggung untuk melindungi tubuh Anda dari benturan saat terjadi kecelakaan atau terjatuh.

Hindari menggunakan jaket terbuka saat berkendara karena gesekan angin panas di kulit yang terpapar dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan rasa perih.

Angin kencang berpotensi mengiritasi saluran pernapasan dan memperparah kondisi seperti asma dan bronkitis serta tidak aman tentunya.

"Hindari pakaian berlapis, gunakan kaos berbahan tipis yang menyerap keringat sebelum mengenakan jaket, minumlah air putih yang banyak untuk rehidrasi dan menurunkan suhu tubuh. Minuman bersoda atau berkafein justru memperparah dehidrasi, konsumsi makanan ringan yang mengandung elektrolit," saran Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved