Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kebakaran Sawah di Boyolali

Sawah Seluas 7 Hektar Penuh Semak Belukar Terbakar di Boyolali, Warga Diminta Waspada Musim Kemarau

Butuh lebih dari tiga jam hingga kobaran api di lahan sawah seluas 7 hektar itu akhirnya berhasil dijinakkan.

TribunSolo.com/Tri Widodo
KEBAKARAN SAWAH - Kebakaran lahan pertanian seluas 7 hektar di Dukuh Giri Marto, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Senin (21/7/2025). Butuh lebih dari tiga jam hingga kobaran api akhirnya berhasil dijinakkan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Siang itu, matahari bersinar terik di langit Banyudono, Senin (21/7/2025).

Tak ada tanda-tanda aneh, sampai akhirnya asap mengepul dari kejauhan—membumbung tinggi dari hamparan semak belukar di lahan pertanian seluas 7 hektar di Dukuh Giri Marto, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

“Sekitar pukul satu siang, kami melihat asap mulai muncul dari arah sawah,” kenang Suwarni, seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, Senin (21/7/2025).

“Anginnya kencang sekali, apinya langsung cepat menyambar ke daun-daun kering dan semak.”

Baca juga: Kebakaran Rumah dan Kandang di Musuk Boyolali, 12 Kambing dan 4 Motor Nyaris Terbakar

Kawasan yang awalnya hanya dipenuhi belukar dan ilalang, kemudian asap menyelimuti area pertanian dan membuat warga panik.

Melihat kobaran api yang terus membesar, warga segera melaporkan ke Damkar Boyolali.

Namun karena luasnya area terbakar dan sulitnya medan, petugas pemadam akhirnya meminta bantuan dari tim Damkar Sukoharjo.

Butuh lebih dari tiga jam hingga kobaran api akhirnya berhasil dijinakkan.

Kemarau Datang, Risiko Kebakaran Mengintai

Kepala BPBD Boyolali, Suratno, angkat bicara mengenai insiden ini.

Ia menilai kebakaran tersebut menjadi alarm penting bahwa musim kemarau telah datang, dan warga harus semakin waspada.

“Kepada seluruh masyarakat agar tidak sembarangan membakar sampah, baik di lingkungan rumah tangga maupun lahan, yang berpotensi menyebabkan kebakaran,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (24/7/2025).

Menurutnya, cuaca panas, vegetasi yang kering, serta hembusan angin adalah kombinasi yang sangat rawan memicu kebakaran.

Baca juga: Asap Hitam dari Taraman Sragen : Kala Rumah Hingga 2 Kambing Terpanggang Api Buat Pemilik Pingsan

Ia meminta warga tidak melakukan pembakaran terbuka, termasuk untuk sampah rumah tangga sekalipun.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved