Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

Berani Cicipi Kuliner Ekstrem? Ini 3 Rekomendasi Kuliner Tak Lazim di Karanganyar

Meski banyak kuliner pada umumnya, kuliner ekstrem tetap memiliki daya tarik sendiri. Seperti beberapa kuliner di Karanganyar ini.

TRIBUNSOLO.COM
Tongseng Bekicot di Karanganyar 

TRIBUNSOLO.COM - Pecinta kuliner ekstrem merapat!

Di Kabupaten Karanganyar ada beragam kuliner menarik, mulai kuliner enak, unik hingga tak lazim.

Namun yang kerap jadi incaran justru kuliner ekstremnya yang terbuat dari bahan yang tidak biasa seperti tupai, biawak hingga bekicot.

Berikut ekstrem di Karangnayar yang bisa dicicipi:

1. Tongseng Bekicot

Penampakan tengsong bekicot yang dibuat warga Dusun Jetis, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Selasa (24/11/2020).
Penampakan tengsong bekicot yang dibuat warga Dusun Jetis, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Selasa (24/11/2020). (TribunSolo.com/Irfan/Kompas.com-Today.com)

Kuliner tak biasa yang bisa dicoba yakni tongseng bekicot.

Hewan berlendir dan hidup di lingkungan yang lembab itu dianggap menjijikan bagi sebagian orang.

Namun, di tangan Sukoyo, bekicot bisa menjadi olahan yang lezat.

Bukan dijadikan sate bekicot namun diolah menjadi tongseng.

Warga di warga Desa Jetis, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar ini mengolah bekicot layaknya kambing.

Tak lupa, Sukoyo juga menambahkan kol dalam masakannya.

Rempah-rempah yang digunakan juga cukup lengkap, sehingga cita rasanya enak.

Kepada Tribunsolo.com, Sukoyo mengaku menggunakan bekicot terbaik.

Alasannya agar cita rasanya tetap lezat dan tidak ada bau.

Rupanya, ia hanya menggunakan beberapa bagian dari bekicot dan sisanya dibuang.

"Saya hanya menggunakan bagian bawahnya saja, sedangkan bagian yang tertutupi cangkang saya pilah dan dibuang," ujarnya.

Setelah dibersihkan, bekicot selanjutnya direbus.

Sembari merebus bekicot, ia jua menyiapkan beberapa bumbu tongseng seperti bawang putih, bawang bombay, cabe hijau dan merah, gula Jawa dan juga merica.

"Semuanya ditumbuk di atas cobek sebelum dicampur dengan bekicot," jelasnya.

Jika ingin mencobanya pelanggan harus sabar menunggu beberapa menit.

"Paling lama ya nunggu 30 menit, karena kami menyajikan masih dalam keadaan segar," terangnya.

Kalau kmu penasaran dengan tongseng bekicot bisa datang langsung ke Jaten, Karangnayar.

Namun lokasi warung makan ini tersembunyi dan belum memiliki penanda atau plakat nama di depannya.

2. Sate Landak

Santoso dan kerabatnya menjajal sate landak di RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar
Santoso dan kerabatnya menjajal sate landak di RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar (TribunSolo.com/Efrem Limsan Siregar)

Sate Landak menjadi salah satu kuliner ekstrem yang populer di Karangnayar.

Meski terbilang tak lazin, kuliner satu ini sudah ada sejak 24 tahun lalu.

Selain itu, warung yang berlokasi di Km 2 Jalan Raya Tawangmangu-Matesih Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu itu punya banyak peminat.

Warung makan kuliner ini bernama Rumah Makan (RM) Gunung Mas.

Warung tersebut menjajakan sate landak sejak 1998.

Dilansir dari Tribunjateng, sang pemilik yakni Sukatno (78) pernah mendapatkan piagam penghargaan MURI.

Piagam tersebut sebagai pemrakarsa dan pemilik rumah makan khusus daging landak pertama di Indonesia pada 2006 silam.

Soal harga, sate ini cukup ramah di kantong.

Harganya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per porsi.

"Ramainya itu Sabtu dan Minggu.

Bisa potong hingga 2-3 ekor.

1 kilogram daging landak bisa menjadi 25 porsi," ujar Sukatno dikutip dari Tribunjateng.

Rupanya Sukatno mendapatkan bahan baku masakan dari setoran berbagai daerah.

Demi mencukupi kebutuhan landak, selain menggantungkan pada setoran dia juga mengembangbiakkan landak di dekat rumahnya.

3. Rica-rica biawak dan Tupai

Sukatno, pemilik RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
Sukatno, pemilik RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah (TribunSolo.com/Efrem Limsan Siregar)

Selain landak, RM Gunung Mas juga menyajikan berberapa menu lainnya.

Tentu tak kalah unik yaitu olahan biawak dan tupai.

Pengunjung bisa memesan sesuai selera mau dimasak sate, tongseng atau rica-rica.

Cita rasa di rumah makan ini sangat menggoyang lidah.

Tak heran jika warung makan ini kerap jadi incaran para pecinta kuliner unik.

Warung makan ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 17.30 WIB.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved