Pakai Tongkat Besi, Pengemis Lansia Pukul Mobil Dokter di Jogja, Gegaranya Tak Diberi Uang

TRIBUNSOLO.COM - Pengemis lansia diduga memukul sebuah mobil saat dirinya tidak diberi uang oleh sopir viral di media sosial Tiktok.

Itu terjadi di wilayah Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Akun @inggarwibisana menjadi pengunggah kejadian tersebut dengan dilengkapi caption 

HATI HATI YA GAES. Kenapa ya orang jahat jahat. Ga ngerti kudu gimana lagi. 

Dalam video yang diunggahnya, akun itu juga menyertakan keterangan berikut : 

Fokus ke Spion !

Lokasi : Perempatan lampu merah dekso, kalibawang, kulon progo

ini posisi lampu sudah hijau ya gaes, dengerin peluit pak polisinya. aku sudah memberi isyarat ke simbahnya dengan tangan kananku. pas jalan malah mobilku DIPUKUL PAKE TONGKAT BESI.

Menurut info dari pak polisi dan orang sekitar, beliau BUKAN ORANG KURANG MAMPU. Dan kejadian ini sudah terjadi berulang kali. 

Hati hati ya teman-teman

Pengunggah, Inggar Bagus Wibisana mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 13 April 2024 pukul 09.30 WIB. 

"Saya selesai menghadiri acara pernikahan kerabat saya di daerah Kalibawang," kata Inggar, dikutip dari Kompas.com.

"Selanjutnya, saya melakukan perjalanan ke tempat saya kerja di Kota Wates. Rutenya melalui perempatan Dekso," tambahnya.

Lalu lintas saat itu ramai lancar. 

Inggar melihat seorang nenek yang meminta-minta sangat lama di mobil depannya. 

Secara spontan, Inggar menghidupkan kamera dan merekam nenek itu.

"Tetapi pas nenek itu sampai di mobil saya, lampu lalu lintas hijau jadi saya harus segera jalan," tutur dia.

"Saya sudah memberikan isyarat ke nenek tersebut dengan tangan kanan saya kemudian saya jalan," tambahnya.

Baca juga: Diduga Berisik, Pengendara RX King Dipaksa Hirup Asap Knalpot Motornya Meski Sudah Minta Maaf

Sayangnya, beberapa detik setelah mobilnya jalan, terdengar suara benturan dari bagian belakang mobilnya.

Ketika Inggar melihat ke spion, lansia itu ternyata memukulkan tongkatnya ke mobil.

"Saya langsung menepikan mobil dan mendatangi beliau," ujar dia.

"Tapi karena beliau justru mencari-cari alasan, akhirnya saya ke Pak Polisi dan Pak Polisi merespons dengan mendatangi beliau," tambahnya.

Kepada Inggar, polisi setempat mengatakan nenek pengemis itu sudah berulang kali melakukan aksi mengemis dan memukul mobil pengemudi yang tidak memberikan uang di perempatan Dekso, Kalibawang, Kulonprogo.

Bahkan, nenek itu disebut bukan orang yang kurang mampu.

Tak ambil pusing, pria yang berprofesi sebagai dokter itu kemudian langsung melanjutkan perjalanannya.

"Setelah saya melayani pasien, baru saya cek mobil ternyata tergores dan baru lihat video di ponsel ternyata kejadian itu terekam di ponsel saya," katanya.

Video itu lantas dibagikannya dalam akun Instagram dan TikTok pribadinya.

Dia berharap masyarakat berhati-hati jika berkendara melewati perempatan Dekso, Kulonprogo.

"Saya up di story Ig dan TikTok dengan harapan orang lain hati-hati dan kejadian serupa tidak terulang," imbuh dia. 

Baca juga: Viral Pemilik Mobil Digetok saat Lebaran, Ganti Ban Rp200 Ribu, Pihak Bengkel Salahkan Tak Menawar

Terpisah, Kasihumas Polres Kulonprogo Iptu Triatmi Novi menyatakan, pihaknya mengetahui kejadian tersebut dari media sosial.

Setelah video itu viral, pihak Polsek Kalibawang lalu menyambangi lokasi kejadian di perempatan Dekso, Kalibawang, Kulonprogo.

"Yang bersangkutan sudah tidak ada (di lokasi mengemis) dan peristiwa tersebut diketahui dari media sosial saja," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Polsek Kalibawang lantas menghubungi pihak keluarga pengemis tersebut serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kulonprogo.

Polsek Kalibawang memonitor kondisi di Dekso dan sudah melakukan langkah antisipasi dengan mengimbau keluarga pengemis itu untuk tidak meminta-minta lagi.

"Kami konfirmasi Kapolsek Kalibawang AKP Zainuri, beliau beserta Bhabinkamtibmas sudah melaksanakan giat tersebut," tambah dia.

Sementara itu, Polsek Kalibawang diketahui telah beberapa kali menertibkan nenek tersebut.

Polisi juga berkoordinasi dengan dinas sosial, kelurahan, dan dukuh setempat untuk menangani kasus ini.

(*)