Viral, Kernet Bus Baku Hantam Dengan Sopir Avanza di Bojonegoro, Marah Saat Ngeblong Dihadang

TRIBUNSOLO.COM - Aksi baku hantam antara awak bus trayek Bojonegoro-Surabaya dengan pengguna jalan viral di media sosial Instagram.

Akun @lingkarjonegoro mengunggah momen aksi baku hantam tersebut dengan disertai caption :

Lak tenan tooo...

Gung roh pnyebab e asli tapi sing mesti jelas podo ra sabar e keterak macet.????.
Lokasi perbatasan Lamongan jonegoro.

Salah seorang di lokasi bilang " Yg pasti kenek bus minta jln gk d kasih sama mobil pribadi avanza... Trus tiba⊃2; kok adu jotos "

#bojonegoro

Dalam video tersebut, aksi baku hantam tersebut sempat dilerai pengguna jalan.

Suara klakson terdengar beberapa kali.

Awak bus yang terlibat dalam aksi baku hantam itu berasal dari PO Margo Joyo.

Ia marah dan tidak terima karena laju bus bernopol S-7913-UA yang hendak 'ngeblong' dirintangi mobil Avanza.

Awak bus turun lalu cekcok hingga berujung baku hantam.

Kasat Lantas Polres Bojonegoro, AKP Anjar Rahmat Putra membenarkan kekisruhan di jalanan itu terjadi di wilayah hukumnya.

Minggu (14/4/2024) malam, pihaknya memburu bus Margo Joyo beserta para awaknya yang tampil arogan tersebut.

“Saat ini bus berikut sopir, kernet, dan kondekturnya sudah kami amankan dan sudah kami diperiksa,” ungkap AKP Anjar kepada Tribunjatim.com, Senin (15/4/2024) pagi.

Baca juga: Sosok Herybertus Nabit, Bupati Manggarai yang Viral Pecat 249 Nakes Karena Tuntut Kenaikan Gaji

Bus Margo Joyo membawa puluhan penumpang dengan sopir AP (35).

Sopir tersebut tidak terlibat baku hantam.

Hanya kernet AS dan kondektur VR terlibat.

"Untuk pengemudi Avanza, kami belum tahu identitasnya," jelas Anjar.

"Yang pasti saat ini tiga awak bus yang terlibat tersebut sudah kami tindak," tambahnya.

Baca juga: Viral Penumpang Mobil Dishub Plat B Terekam Buang Sampah Sembarangan di Jalur Puncak Bogor

Selain mengamankan dan memeriksa tiga awak bus PO Margo Joyo itu, lanjut Anjar, bentuk penindakan dari pihaknya adalah menilang Agus Pujianto selaku sopir bus bersangkutan.

"Kami juga tegaskan PO busnya. Jika busnya kedapatan melakukan hal yang sama (ngeblong) lagi, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pencabutan ijin trayek," ucap dia.

Sopir, kernet, dan kondektur bus kemudian menjalani tes urine.

Hasilnya mereka tidak dalam pengaruh obat-obatan terlarang.

"Mereka ngeblong serta emosi karena tergesa-gesa saja. Sedang mengejar jadwal perjalanan," ujar Anjar.

(*)