Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Order Fiktif Sahur Masjid Sheikh Zayed

Nasib Makanan Catering Korban Order Fiktif di Solo, Dibagikan ke Warga Sekitar Masjid Sheikh Zayed

Sejumlah penyedia layanan catering yang menjadi korban order fiktif makanan sahur di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo terjadi saat awal Ramadan 2024.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Istimewa
Sejumlah kotak makan pesanan catering yang telah sampai di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Itu merupakan hasil pesanan fiktif dari orang yang konon ingin bersedekah makan sahur. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah penyedia layanan catering yang menjadi korban order fiktif makanan sahur di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo terjadi saat awal Ramadan 2024 lalu.

Produk makanan catering mereka pun telah diantar hingga area masjid. 

Seperti yang disampaikan Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan.

Namun, pihak Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tidak tahu pasti 

Baca juga: Penjelasan Masjid Sheikh Zayed Solo soal Order Fiktif Makan Sahur yang Bikin Rugi Nyaris Rp 1 M

“Iya sempat (diantar ke masjid). Bilangnya shodaqoh. Menjelang sahur," jelas dia.

"Awalnya datang untuk sahur bersama. Kita sampaikan tidak ada pembagian sahur bersama,” tambahnya.

Karena sudah terlanjur diantar maka makanan pun dibagikan ke warga sekitar.

“Awal Ramadan. Ya lumayan (banyak). Dibagikan ke warga," ucap dia.

"Yang bagikan pihak catering sendiri,” tambahnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Catering di Solo Rugi Nyaris Rp 1 M, Kena Order Fiktif Sahur di Masjid Sheikh Zayed

Ia pun menegaskan bahwa catering yang menjalin kerjasama dengan Masjid Raya Sheikh Zayed semua berjalan baik.

“Yang jelas semua katering yang menjalin kerjasama dengan Zayed beres tidak ada persoalan,” jelasnya.

Akibat order fiktif itu, sejumlah penyedia layanan catering itu merugi dengan total nilai hampir Rp 1 miliar.

Itu disampaikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. 

“Modalnya pakai hutang. Kalau tagihannya Rp 960 juta," terang dia.

"Tapi untuk mengadakan itu hutang-hutang,” tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved