Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Gibran Dikritik DPRD Solo Soal Masjid Raya Sheikh Zayed: Proyek Tak Terencana, Timbulkan Kemacetan 

DPRD Solo menyebut beberapa proyek di Solo tidak terencana dengan baik. Salah satunya adalah Masjid Raya Sheikh Zayed yang menimbulkan kemacetan.

TribunSolo.com/Andreas Chris
Suasana Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - DPRD Kota Solo menilai sejumlah proyek yang tidak terencana dengan baik menimbulkan sejumlah masalah.

Salah satunya Masjid Raya Sheikh Zayed yang menimbulkan kemacetan.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku akan menampung semua masukan yang disampaikan dalam Rapat Paripurna Selasa (30/4/2024) tersebut.

Rapat kali ini memiliki agenda pembacaan rekomendasi atas Laporan Pertanggungjawaban Wali Kota Solo tahun anggaran 2023.

“Evaluasi, masukan-masukan dari DPRD akan kami tampung. Rekomendasi-rekomendasi yang sudah dipaparkan akan kami tampung juga. Banyak masukan yang baik ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan,” jelasnya.

Ia pun menyampaikan permohonan maafnya jika sejumlah program yang dicanangkan Pemerintah Kota Solo mengakibatkan berbagai masalah.

Baca juga: DPRD Kota Solo Kritik Masjid Sriwedari yang Mangkrak, Gibran: Kita Selesaikan Masalah Hukum Dulu

“Sekali lagi saya mohon maaf apabila masih ada kekurangan. Akan kami genjot terus 17 pembangunan yang ada di Kota Solo memberikan dampak multiplier effect untuk Kota Solo dan Solo Raya,” tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Solo Sugeng Riyanto menjelaskan proyek pembangunan yang tidak terencana dengan baik menimbulkan masalah.

“Keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed saat ini sudah mulai menimbulkan beberapa dampak yang tidak diinginkan, oleh karena banyak infrastruktur yang belum direncanakan secara baik,” jelasnya.

Masalah yang ditimbulkan mulai dari kemacetan, penyediaan lahan parkir, hingga monopoli pelaku usaha sehingga membuat UMKM kurang mendapat tempat.

“Dampak yang tidak diinginkan ini, misalnya: terjadinya kemacetan, penyediaan lahan parkir yang belum optimal, menimbulkan pusat-pusat oleh-oleh tradisional yang dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu dan belum menggerakkan UMKM di Kota Solo secara keseluruhan,” terangnya.

Selain itu, selama perencanaan hingga pembangunan selesai proyek ini tidak pernah dikonsultasikan dengan pihaknya.

Ia pun berharap ke depan DPRD Kota Solo bisa lebih banyak dilibatkan dalam proyek pembangunan.

“Dalam Perencanaan dan pelaksanaan pembangunannya tidak pernah dikoordinasikan dengan DPRD selaku unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. Kejadian serupa diharapkan tidak terulang lagi, supaya ke depan ada komunikasi dan koordinasi antara DPRD dan dan Kepala Daerah sehingga terwujud pemerintahan yang baik,” jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved