Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bos Kerajinan Tumang Tewas

BREAKING NEWS: Pembunuhan Bos Kerajinan Tumang Boyolali Ternyata Dipicu Asmara Sesama Jenis

Pelaku pembunuhan bos kerajinan tembaga tumang dan korban ternyata penyuka sesama jenis. Keduanya memiliki hubungan asmara.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat mengintrogasi pelaku pembunuhan berencana, di Mapolres Boyolali, Selasa (7/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Bos kerajinan tembaga Tumang, Boyolali jadi korban pembunuhan berencana.

Bayu Handono (36) ditemukan tewas di rumahnya di Kampung, Kebonso, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali, pada Jumat malam (3/5/2024).

Korban ditemukan tewas dalam posisi tengkurap, bersimpah darah yang sudah mengering.

Korban dibunuh oleh teman kencannya yang bernama Irwan, warga Sumberlawang, Sragen.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengungkapkan fakta baru Kasus pembunuhan berencana itu.

Selain untuk menguasai harta benda korban, ternyata keduanya juga memiliki hubungan asmara.

"Alas dasar terjadinya pembunuhan, antara korban dan pelaku terlibat hubungan asmara. Jadi hubungan asrama laki-laki sesama jenis," kata Lutfi saat konferensi pers di Mapolres Boyolali, Selasa (7/5/2024).

Baca juga: Pelaku dan Bos Kerajinan Tumang Boyolali Ternyata Saling Kenal, Habisi Korban untuk Kuasai Hartanya

Kapolda menyebut pelaku berperan sebagai laki-lakinya sedangkan korban sebagai perempuan.

Keduanya sudah 3 kali berhubungan layaknya suami-istri.

Pelaku yang dikenal korban melalui media sosial itu mendapat upah Rp 200 ribu setiap kali berhubungan.

"Untuk yang ketiga kalinya, pelaku minta Rp 500 ribu. Karena ditarik Rp 500 ribu, (korban) tidak mau. Dia (korban) dibunuh," katanya.

Pelaku yang sudah merencanakan untuk menghabis nyawa korban jika menolak pun telah menyiapkan clurit dari rumah.

Benar saja, saat korban menolak membayar Rp 500 ribu, pelaku langsung membacok korban.

"Dengan cara dibacok sebanyak lima kali, kemudian korban belum meninggal. Ada palu di sana (Rumah korban) dipukulkan di kepala  10 kali baru meninggal," kata Luthfi.

Setelah membunuh korban, pelaku menggasak harta benda korban.

Diantaranya sepeda motor Honda PCX, jam tangan, uang Rp 200 ribu dan sebagainya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved