Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Refly Harun Sebut Anies Tak Punya Kontrol Parpol, Kecewa Cuma Diam saat Surya Paloh Selamati Prabowo

Refly Harun mengungkapkan hal itu setelah Anies menarik diri untuk mendesak tiga partai koalisi menggulirkan hak angket kecurangan Pilpres.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri penetapan capres dan cawapres terpilih di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (24/4/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Tim Hukum capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun mengungkapkan bagaimana lemahnya kontrol Anies terhadap tiga partai Koalisi Perubahan, Nasdem, PKS dan PKB.

Bahkan kata dia Anies tak bisa mengintervensi ketiga parpol Koalisi Perubahan tersebut.

Refly Harun mengungkapkan hal itu setelah Anies menarik diri untuk mendesak tiga partai koalisi menggulirkan hak angket kecurangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Sudirman Said Buka Peluang Maju di Pilkada Jakarta, Minta Dukungan Anies : Kemarin Saya Sudah Bantu

 "Dari situ saya berpikir bahwa, Anies tidak punya kontrol terhadap parpol," kata Refly dalam acara Gaspol, Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).

Refly menjelaskan dalam hal ini Anies berbeda dari Prabowo Subianto.

Pasalnya, Prabowo punya kontrol penuh terhadap partai politik yang berada di koalisinya.

Diketahui, Prabowo selain menjadi Ketua Umum Partai Gerindra juga merupakan politikus senior yang berpengaruh.

Baca juga: Respon Anies Disebut Turun Kasta jika Maju Pilkada DKI Jakarta, Samakan dengan Kylian Mbappe

"Dia senior sehingga dia relatif punya pengaruh di parpol, apalagi dibantu temannya yang namanya Jokowi," tuturnya.

Refly mengaku sedikit kecewa dengan sikap Anies yang diam saja melihat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengucapkan selamat kepada Prabowo pada 20 Maret 2024.

Padahal tahapan pilpres belum bergulir dalam sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi.

"Sepengetahuan saya, enggak pernah dia singgung, jadi dia bilang begini 'Kalau angket, kan kita harapkan parpol dorong hak angket. Kalau angket itu bukan di tangan kita kuncinya, di tangan parpol. Tapi kalau MK memang di tangan paslon', jadi paslon punya otoritas untuk ke MK atau tidak," tandas Refly.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved