Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada 2024

Alasan Bos Regarsport Nyalon Bupati Boyolali, Ingin Mengabdi, Tak Akan Ambil Gaji

Bos Jersey Asal Wonogiri mengaku ingin mengabdi di Boyolali. Makannya dia mencalonkan diri jadi Bupati. Dia mengaku tidak akan mengambil gaji.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com / Tri Widodo
Jumariyanto saat pidato silaturahmi di DPC Partai Gerindra Boyolali, Selasa (14/5/2024)  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BoYOLALI - Bursa calon bupati Boyolali bakal diramaikan Jumariyanto.

Bos perusahaan Regarsport asal Wonogiri itu sudah membulatkan tekad untuk ikut Pilkada Boyolali 2024.

Om Jum sapaannya itu sengaja hijrah dari tanah kelahirannya kota Gaplek.

Bukan tanpa alasan bagi Mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah 19 tahun menjadi abdi negara mau membangun kota Susu.  

Kepada kader Gerindra Boyolali, Om Jum blak-blakan alasannya mau maju sebagai calon bupati Boyolali tak lepas dari doktrin yang pernah dia terima selama menimba ilmu di sekolah kedinasan belasan tahun silam.

Lulusan IPDN itu, mengaku sebagai pamong harus melakukan tugas pelayanan, pemberdayaan kepada masyarakat.

Semgat pemberdayaan itu juga yang dia terapkan saat mendirikan perusahaan jersey.

"Bagaimana kita mengakomodir ketidakmampuan orang, lalu mengangkat harkat martabat keluarga, itu digemborkan pada 10 tahun terakhir," jelasnya.

Baca juga: Amunisi Pengusung Bos Jersey di Pilkada Boyolali 2024, Eks Kader PDIP & Ketua KPU Gabung Gerindra

Selama 10 tahun berbisnis, sudah 200 ribu reseler yang bekerjasama dengannya.

Secara otomatis ekonomi keluarga juga terangkat.

Alasan terakhir, Om Jum ingin memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat, khususnya Boyolali.

Baginya, menjadi seorang pemimpin menjadi pilihan hidup yang mulia.

Pasalnya, Om Jum sudah selesai dengan masalah ekonomi untuk keluarga.

Bahkan, istrinya juga telah mensyaratkan Om Jum untuk tak membawa gaji hingga tunjangan pulang rumah.

Menjadi bupati hanya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Seperti cara Khulafaur Rasyidin memimpin umat sepeninggal Rasullah.

"Tidak berharap finansial. Tetapi bagaimana melayani, mengabdi dan membangun ekonomi," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved