Kasus Vina Cirebon Diwarnai Dugaan Salah Tangkap Usai Terpidana Buka Suara, Ini Kata Polda Jabar

TRIBUNSOLO.COM - Kasus Vina Cirebon masih menjadi sorotan setelah kisahnya viral di media sosial.

Terbaru, kasus tersebut kini diwarnai dengan duaan salah tangkap pelaku.

Isu ini mencuat setelah Saka Tatal, satu terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016, mengaku sebagai korban salah tangkap polisi.

Baca juga: Netizen Salah Tuduh, Istri Eks Bupati Cirebon Bantah Anaknya DPO Kasus Vina : Cuma Kemiripan Nama

Diketahui, Saka dihukum delapan tahun. Sementara tujuh tersangka lainnya mendapat hukuman seumur hidup.

Kini dia sudah bebas, dan baru berani mengungkap tentang salah tangkap ini ke publik setelah kasus Vina dan Eki menjadi perhatian karena diangkat ke layar lebar dengan judul "Vina: Sebelum 7 Hari".

Menanggapi hal tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan buka suara.

Menurutnya kini pihaknya masih bekerja melakukan investigasi dalam kasus tersebut untuk mengungkap tiga pelaku lain yang buron.

Sementara soal keterangan satu terpidana yang mengaku korban salah tangkap polisi, Surawan enggan meresponsnya.

Baca juga: Setelah Kasus Vina Cirebon Viral, Kasus Pembunuhan Noven di Bogor Sejak Tahun 2019 Kembali Diusut

"Nanti ya, saya lagi investigasi semuanya," katanya dikutip dari Tribunjabar, Selasa (21/5/2024).

Surawan meminta masyarakat tidak perlu berspekulasi terhadap kasus yang kembali viral ini. Sebab penyidik masih terus bekerja di lapangan.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Vina di Kota Cirebon terjadi pada 2016.

Vina diperkosa dan dibunuh oleh sejumlah anggota geng motor.

(*)