Berita Boyolali
Pisau Buatan Suami Istri Pandai Besi di Pasar Pengging Boyolali Jateng Laris Jelang Idul Adha 2024
Perajin pisau atau pandai besi di Pasar Pengging, Boyolali ketiban durian runtuh menjelang idul Adha.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Perajin pisau atau pandai besi di Pasar Pengging, Boyolali ketiban durian runtuh menjelang idul Adha .
Permintaan berbagai macam jenis pisau meningkat ketimbang hari biasa.
Seperti yang terpantau di los pande besi Pasar Pengging, Kamis (6/6/2024).
Pisau bikinan perajin ini banyak diminati masyarakat.
Mulai dari yang ukuran kecil hingga yang paling besar.
Baca juga: 3 Puasa sebelum Idul Adha dan Keutamaannya, Umat Islam Wajib Tahu
Pisau-pisau hasil tempaan perajin ini pun punya fungsinya masing-masing.
Ada yang untuk menyembelih, mengiris daging, pembersihan usus dan lambung, dan ada juga yang khusus untuk menguliti kulit hewan kurban.
Karno, salah seorang tukang pandai besi, mengatakan di hari pasaran Wage ini pisau yang dia buat laris manis.
Belum ada setengah hari dia buka lapak pandai besinya, sudah puluhuan pisau terjual.
“Pastinya berapa pisau yang terjual saya belum hitung. tapi kalau 20 biji ya lebih,” ujarnya, kepada TribunSolo.com, Kamis (6/6/2024).
Dibantu sang istri , lapaknya didatangi para pelanggan.
Ada yang beli baru dan pula yang melakukan servis.
Mulai dari pisau kecil hingga besar.
Baca juga: Berkah Idul Adha, Pengrajin Pisau Keprabon di Klaten Jateng Kebanjiran Order, Sehari Bikin 120 Pisau
Pisau yang digunakan untuk menyembelih hewan kurban yang paling mahal.
Pisau panjang nan tajam untuk menyembelih sapi atau kambing ini dijual mulai Rp 400-700 ribu.
Sementara untuk pisau iris dan keletan mulai Rp 100-150 ribu.
Harga pisau dari para perajin ini memang lebih mahal ketimbang yang dijual lapak.
Pasalnya, kualitas pisaunya juga berbeda.
Dia pun tak mau mempertaruhkan kualitas pisaunya.
Pasalnya sebagai penjual jasa, kepercayaan dari pelanggan menjadi hal utama.
"Semua pisau saya bikin sendiri di rumah. Itu untuk menjamin kualitas. Bahannya juga dari baja semua," ujarnya.
Selain membuat pisau, perajin asal Delanggu, Klaten itu juga menerima reparasi pisau.
“ Orang ndandakke (servis) juga banyak. karena mau dipakai jadi pisaunya dibawa kesini biar tajam kembali,” jelasnya.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Pasar Jelok Boyolali Jateng Mulai Meroket, Kenaikan Capai Sejuta
Dia menyebut, untuk ongkos servis atau reparasi pisau ini tergantung pada ukuran dan tingkat kerumitan pisau yang mau di servis.
“Untuk biayanya mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 100 ribu,” tambahnya.
Sumarno tukang pande lainnya, mengungkapkan hal senada.
Dia mengaku pisau berukuran kecil dan sedang yang banyak diburu pembeli.
“ Biasanya kan masyarakat selain yang jagal itu bantu-bantunya untuk ngeleti (mengkuliti) kulit kambing atau sapi,” pungkasnya.
Wiranto (45) salah satu pelanggan mengaku sengaja pesan beberapa buah pisau dari perajin untuk persiapan kurban.
" Kemarin sudah servis pisau untuk menyembelih. Sekarang pesan 6 buah pisau yang untuk menguliti," pungkasnya.
(*)
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.