Viral

Geger Murid SD di Kampar Belajar di Kelas Bekas WC, Kepala Sekolah Ungkap Fakta di Baliknya

Ia kemudian menjelaskan jika ruangan belajar untuk anak kelas satu tersebut, bekas tempat buang kotoran.

(KOMPAS.com/Dok. SDN 002 Tanjung.)
Kepala SDN 002 Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Apriwardi (kanan) dan seorang guru foto bersama dengan murid yang belajar di ruang bekas WC, Selasa (11/6/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Baru-baru ini beredar kabar jika sebuah ruangan belajar murid di SDN 002 di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, merupakan bekas bangunan water closet atau WC, tengah menjadi sorotan.

Terkait kondisinya bangunan tersebut tak layak pakai.

Baca juga: Viral Narasi 5 Lokasi yang Diduga Jadi Penadah Kendaraan Bodong di Pati, Polisi Buka Suara

Tak hanya itu, atapnya pun sudah berkarat dan mulai keropos.

Terkait kabar tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Apriwardi, mengaku dipanggil Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kampar, Aidil.

Ia kemudian menjelaskan jika ruangan belajar untuk anak kelas satu tersebut, bekas tempat buang kotoran.

"Senin kemarin saya dipanggil sama Kadis Pendidikan, Pak Aidil. Dia bilang 'kenapa berita macam itu, malu saya sebagai kadis'. Tentu saya jawab, memang faktanya seperti itu, Pak. Saya bilang saya baru setahun jadi Plt di situ," ujar Apriwardi dilansir dari Kompas.com, Rabu (12/6/2024).

Dari sini terungkap jika sekolah sudah pernah memasukkan proposal untuk penambahan ruang kelas sampai 2 kali namun, sampai saat ini belum terealisasi.

"Saya bilang ke beliau, kami sudah masukkan proposal di tahun 2002 dan 2003. Bahkan, dulu orang dinas juga sudah turun dan mengukur tanah untuk membangun dua lokal. Tapi nyatanya, sampai sekarang tak ada dibangun," kata Apriwardi.

Lantaran tak ada tambahan bangunan kelas baru, mau tak mau terpaksa bangunan bekas WC dijadikan tempat belajar anak-anak.

Baca juga: Akhir Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing hingga Viral, Nasarius Tak Jadi Dipecat

Sekitar sepekan yang lalu, kata Apriwardi, ada media yang datang meliput ke sekolah tersebut.

"Waktu itu ada wartawan datang bertemu dengan wali kelas, ibu Rosmaniar. Jadi, wali kelas menjelaskan kondisi ruangan belajar yang sebenarnya bekas WC. Sudah lima tahun digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," kata Apriwardi.

Setelah informasi itu beredar, Apriwardi dipanggil oleh Dinas Pendidikan Kampar.

"Kadis bilang ke saya 'ke depanya jangan seperti itu. Masa iya gedung bapak bilang bekas WC'. Saya jawab memang seperti itu faktanya, Pak. Bukan rekayasa saya bilang. Kalau tidak percaya, silahkan bapak cek. Dia bilang malu, tentu saya lebih malu. Banyak orangtua yang komplain tak mau anaknya belajar di ruangan itu," sebut Apriwardi.

Kompas.com sudah berupaya menghubungi Kadis Pendidikan Kampar, Aidil, namun nomornya tak aktif.

Begitu juga Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Hambali ketika dikonfirmasi Kompas.com juga belum merespons.

(Kompas.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved