5 Sosok Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Klaten Jateng yang Ikut Fit and Proper Test, Ada Hamenang

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebanyak 5 calon peserta penjaringan calon bupati dan calon wakil bupati PDIP Klaten telah mengikuti fit and proper test yang dilakukan di DPD PDIP Jawa Tengah, Senin (1/7/2024).

Fit and proper test sendiri dilakukan di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah di Semarang, pada Jumat (28/6/2024).

Sebanyak 5 calon peserta penjaringan bakal calon dari PDIP Klaten yang mengikuti, baik internal dan eksternal.

5 calon tersebut terdiri dari 4 bakal calon bupati/calon wakil bupati.

Berikut kelima calon itu:

1. Hamenang Wajar Ismoyo
2. Aris Prabowo
3. Aris Widiharto
4. Jajang Prihono (eksternal)
5. Dwi Purwanto (bakal calon wakil bupati)

Kelima calon tersebut didampingi oleh Ketua DPC PDIP Klaten Sri Mulyani, dan Bapilu DPC Klaten.

Salah satu bakal calon bupati, Jajang Prihono mengatakan bila fit and proper test dilakukan untuk melihat sejauh mana kapasitas, kapabilitas, dan elektabilitas para calon. Serta komitmen para calon untuk masyarakat.

Baca juga: Gerindra Klaim Koalisi Sepakat Usung Gusti Bhre di Pilkada Solo Jateng, Golkar Perjuangkan Sekar

"Bisa saya simpulkan, fit and proper test kemarin untuk melihat kedalaman masing-masing calon. Terutama komitmen kepada masyarakat seperti apa," ujar Jajang kepada TribunSolo.com.

Jajang sendiri saat ini masih berstatus sebagai pegawai negeri, ia juga kini mencalonkan diri sebagai calon bupati dari PDIP.

Ia menjelaskan untuk saat ini untuk kesiapan dirinya maju, masih mengalir.

"Gak ada (kesiapan), saya masih mengalir saja. Saya masih fokus pekerjaan saya di birokrasi, itu saja," ucapnya.

"Kalau itu (fit and proper test), okelah tahapan jalan saya ikuti saja tahapannya seperti apa. Artinya  juga tidak saya hanya fokus disana juga tidak, ada pekerjaan yang lebih besar juga," paparnya.

Dalam fit and proper test yang dia ikuti, memakan waktu kurang lebih selama 1 jam.

"Hanya komitmen kepada masyarakat, tahu kondisi Klaten, harapan untuk Klaten, dan komitmen untuk Klaten," kata Jajang.

"Terutama 2 hal (ditekankan), soal kemiskinan dan stunting," pungkasnya. (*)