Wacana Provinsi Solo Raya
Dampak Positif dan Negatif dari Pembentukan Provinsi Solo Raya di Jateng, Menurut Pengamat dari UMS
Adanya Provinsi Solo Raya juga akan memberbesar kesempatan para anak muda yang ingin turut membangun daerahnya melalui jalur politik.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Meski dirasa ada banyak manfaatnya, wacana pembentukan Provinsi Solo Raya untuk terpisah dari Provinsi Jawa Tengah, dianggap memiliki dampak negatif.
Menurut mantan bupati Karanganyar, Juliyatmono, Provinsi Solo Raya bisa memajukan ekonomi masyarakat Subosukawonosraten, singkatan dari Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
"Betapa dahsyatnya kalau jadi provinsi. Solo Raya karena wilayahnya berdekatan akan menjadi kota-kota semua,"
"Pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan seterusnya, akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas," ujar Juliyatmono, di acara Obrolan Mepet Sawah di Kantor Tribunnews, Kamis (16/1/2020).
Namun menurut pengamat, pembentukan Provinsi Solo Raya ini memiliki dampak negatif pula.
Baca juga: Awal Mula Munculnya Wacana Provinsi Solo Raya di Jateng, Ditolak Ganjar Pranowo dan Beber Alasannya
Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), M. Farid Wajdi, menjelaskan terkait dampak postif dan negatif dari pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Provinsi Solo Raya.
Ia setuju, wacana tersebut dapat memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat yang bersangkutan.
Namun, pihak yang akan menerima dampak negatifnya lebih condong ke Pemerintah Pusat.
"Plus minus-nya itu tentu ada," ujar Farid dalam acara diskusi Ngobrol Mepet Sawah (MEWAH) dengan tema "Buka-bukaan Bicara Provinsi Solo Raya", Kamis (16/1/2020).
"Tapi untuk kepentingan yang lebih ke pelayanan masyarakat itu pasti lebih menguntungkan (masyarakat)," imbuhnya.
Menurutnya adanya Provinsi baru ini akan dapat membuat percepatan pembanguan di Solo Raya.
"Masyarakat (Solo Raya) lebih dekat, koordinasi lebih cepat. Jadi Bupati, Wali Kota se Solo Raya lebih mudah dikoordinir oleh Gubernur untuk melakukan percepatan pembangunan," imbuhnya.
"Itu otomatis secara garis besar seperti itu," jelasnya.
Tak hanya itu, adanya Provinsi Solo Raya juga akan memberbesar kesempatan para anak muda yang ingin turut membangun daerahnya melalui jalur politik.
Baca juga: 5 Fakta Wacana Provinsi Solo Raya di Jateng : Jokowi Disebut Pernah Setuju saat Masih Jadi Wali Kota
"Bahkan masyarakat yang seperti generasi muda ini, kalau nanti jadi tokoh politik otomatis peluang DPR kan bertambah. DPR Provinsi tidak hanya berebut ke Jawa Tengah tapi juga ke Solo Raya," bebernya.
Beredar Wacana Pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Surakarta, Pemprov Jateng Beri Tanggapan |
![]() |
---|
3 Pandangan Pakar UNS Solo Jateng Soal DIS, Ungkap Ada Piagam Kedudukan Tertanggal 19 Agustus 1945 |
![]() |
---|
Wacana Daerah Istimewa Surakarta, Pakar UNS Solo Jateng: Tak Perlu Pemekaran, UU Masih Berlaku |
![]() |
---|
Awal Mula Munculnya Wacana Provinsi Solo Raya di Jateng, Ditolak Ganjar Pranowo dan Beber Alasannya |
![]() |
---|
5 Fakta Wacana Provinsi Solo Raya di Jateng : Jokowi Disebut Pernah Setuju saat Masih Jadi Wali Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.