Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Boyolali

Asal Muasal Nama Sosis Bedug, Kuliner Khas Boyolali Jateng yang Legendaris Rasanya Gurih dan Manis

Warung Sosis Bedug itu kini dikelola oleh wanita bernama Tatik (73) yang merupakan generasi kedua pemilik Sosis Bedug.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Google Maps SOSIS BEDUG
Sosis Bedug khas Boyolali 

TRIBUNSOLO.COM - Meski bentuknya mirip lumpia, namun jajanan satu ini namanya adalah sosis solo.

Sosis solo ini isinya ada yang daging ayam cacah atau daging sapi cacah.

Salah satu warung sosis solo terkenal di Boyolali adalah Sosis Bedug.

Warungnya berlokasi di Pojok tikungan, Jl. Pengging- Banyudono, RT.15/RW.03, Bendan, Kec. Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Konon, yang asli dan legendaris adalah warung Sosis Bedug ini.

Sosis Bedug ini terletak di Jl. Pengging-Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sosis Bedug ini terletak di Jl. Pengging-Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (TribunSolo.com/Vincentius Jyestha)

Baca juga: Kali Pepe Land Wisata di Boyolali Jateng Belum Dibuka Lagi, Pemiliknya Presiden Poligami Indonesia

Di samping Sosis Bedug juga ada penjual sosis yang sama, namun berbeda nama yakni Sosis Solo Putu Mbah Bedug.

Warung Sosis Bedug itu kini dikelola oleh wanita bernama Tatik (73) yang merupakan generasi kedua pemilik Sosis Bedug.

Ayahnya yang bernama Karyo Prawiro adalah pencetus dari Sosis Bedug. 

Mendiang ayahnya, Karyo disebut suka memasak.

Sehingga banyak resep dari makanan yang dijual di Sosis Bedug merupakan karya sang ayah. 

Penamaan kuliner Boyolali ini pun unik.

Sebab berasal dari panggilan Karyo Prawiro saat menjalankan tugas dari Pakubuwono X.

Kala itu, Karyo ditugasi Pakubowono X untuk memukul bedug di Masjid Cipto Muyo.

Baca juga: 3 Kafe Estetik di Kawasan Waduk Cengklik Boyolali Jateng, Saatnya Mengisi Feed Instagram-mu!

Karena tugasnya itu, dia pun dipanggil sebagai Mbah Bedug. 

"Dulu kan disini ada pesanggarahan, ditugasi oleh Pakubuwono X untuk nutuk (memukul) bedug di Masjid Cipto Mulyo. Terus malah namanya nggak dipanggil Mbah Karyo Prawiro tapi Mbah Bedug," kata Tatik. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved