Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Momen Malam 1 Suro di Solo Jateng, Masyarakat Berebut Air Bekas Jamasan Pusaka dan Udek-Udek 

Malam 1 Suro dianggap sakral di masyarakat. Mereka rela menunggu untuk sekedar mendapat air bekas jamasan pusaka atau udek-udek.

TribunSolo.com/Andreas Chris
Udek-udek atau pembagian uang dari keluarga Pura Mangkunegaran kepada masyarakat yang datang dalam prosesi Malam 1 Suro. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Setiap perayaan tradisi Malam 1 Suro yang digelar oleh Pura Mangkunegaran Solo, selalu ada momen yang ditunggu oleh masyarakat selain Kirab Pusaka dan Tapa Bisu.

Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, masyarakat dari berbagai daerah di sekitar Solo selalu berjubel di area Pura Mangkunegaran.

Ada sejumlah hal yang dinanti oleh masyarakat seperti rebutan air bekas jamasan atau memandikan pusaka-pusaka milik Pura Mangkunegaran.

Selain itu ada prosesi lain yang juga dinanti oleh masyarakat yakni udek-udek atau pembagian uang dari keluarga Pura Mangkunegaran kepada masyarakat yang datang dalam prosesi Malam 1 Suro.

Pada gelaran Hajad Dalem Mapag 1 Suro JE 1958 yang jatuh pada hari Minggu (7/7/2024) ini, dua momen tersebut kembali dinanti oleh masyarakat yang ikut menghadiri acara ini.

Rebutan air bekas jamasan menarik jadi sorotan lantaran usai rombongan kirab meninggalkan Pura Mangkunegaran, masyarakat langsung berlari dan saling berebut air yang dicampur dengan kembang tujuh rupa tersebut.

Ada yang langsung menggunakan air tersebut untuk membasuh badan.

Baca juga: Potret Membludaknya Warga Solo Jateng, Rela Menunggu di Gerbang Keraton Solo Demi Kebo Kyai Slamet

Ada pula yang telah membawa wadah untuk menyimpan dan membawa pulang air bekas jamasan pusaka tersebut.

Salah satu warga yang ditemui TribunSolo.com menjelaskan bahwa ia memiliki keyakinan air tersebut membawa berkah bila bisa untuk sekadar membasuh wajah ataupun dibawa pulang.

"Ya harapannya bisa ngalap berkah dari air bekas jamasan ini. Apalagi juga telah didoakan juga. Semoga saja mendapat berkah seperti Kanjeng Gusti (KGPAA Mangkunagara X)," ujar Tiwi, perempuan asal Solo.

Selain rebutan air bekas jamasan pusaka, warga juga menanti prosesi lain yakni udek-udek yang biasanya dilaksanakan selepas rombongan kirab telah kembali ke Pura Mangkunegaran.

Udek-udek sendiri berisi uang dengan berbagai pecahan yang dimasukan ke dalam sebuah plastik kecil disertai bunga.

Seperti halnya air bekas jamasan pusaka, uang dari udek-udek tersebut dipercaya bisa membawa berkah bagi masyarakat.

"Saya sering ikut kirab dari saat muda sampai sekarang. Ya ikut juga rebutan udek-udek harapannya bisa membawa berkah dan rejeki bagi saya dan keluarga," ungkap Siti warga Sukoharjo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved