Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2024

Paguyuban Pedagang Pasar Desak Mangkunegara X Maju Pilkada 2024, Ingin Bhre Pimpin Kota Solo Jateng

KGPAA Mangkunegara X Bhre Chakrahutomo Wira Sudjiwo menyambangi dan menemui pedagang di Pasar hewan Depok, Manahan, Solo.

TribunSolo.com/Andreas Chris
KGPAA Mangkunegara X Bhre Chakrahutomo Wira Sudjiwo menyambangi dan menemui pedagang di Pasar hewan Depok, Manahan, Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengageng Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X atau yang juga dikenal dengan sapaan Bhre Chakrahutomo Wira Sudjiwo kembali melanjutkan silaturahminya dengan menemui masyarakat di Kota Solo di bulan Suro.

Pada Rabu (10/7/2024) pagi tadi, Bhre menyambangi dan menemui pedagang di Pasar hewan Depok, Manahan, Solo.

Dari pantauan TribunSolo.com, sambutan hangat diterima Bhre dari para pedagang dan pengunjung pasar.

Bhre pun menyempatkan diri berkeliling dan berbincang dengan masyarakat di sana ditemani Ketua Paguyuban Pasar Depok, Suwarjo.

Ditemui usai blusukan, Bhre menegaskan bahwa kegiatan pasa hari ini merupakan kelanjutannya sebagai Pemimpin Pura Mangkunegaran menyambut bulan Suro atau awal tahun di penanggalan Jawa.

"Ya kita lanjutkan silaturahmi juga selama bulan Suro ini sambil menyapa, melihat kegiatan warga di sekitar dan senang hari ini bisa ke pasar burung dan ikan hias depok. Senang ketemu teman-teman di sini dan bisa mendengar cerita dan pengalaman teman-teman pedagang ," ujar Bhre.

Ia juga menegaskan bahwa blusukannya kali ini tidak ada kaitannya dengan kabar dirinya bakal maju di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2024.

"Nggak, sementara ini hanya silaturahmi saja," tegasnya.

Sementara itu, Suwarjo menjelaskan bahwa kehadiran Bhre di tengah masyarakat di Pasar Depok bukanlah hal istimewa.

Hal itu karena antara pasar Depok dengan Pura Mangkunegaran memiliki kedekatan historis yang sangat erat.

"Ya memang ini Kanjeng Gusti itu untuk perkenalan dengan pedagang burung dan ikan hias, memang sudah lama karena pasar tradisional berdirinya bersamaan dengan Mangkunegaran. Apalagi tanah ini memang dulu tanah mangkunegaran, sama dengan Balekambang," kata dia.

"Jadi kanjeng gusti ke sini ini, tanah betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat. Betul-betul untuk mengais rezeki, pasar tradisional penyangga ekonomi untuk menaikkan UMKM dan dapat support dari beliau," tambahnya.

Disinggung apa saja yang dibicarakan antara Bhre dengan pedagang pasar, Suwarjo menjelaskan bahwa banyak pedagang yang mengeluh tentang kondisi Pasar Depok.

Baca juga: Pengamat UNS Solo Jateng Ungkap Kekhawatiran Jika Gusti Bhre Maju Pilkada: Potensi Kisruh Internal

Baca juga: 6 Pernyataan Gusti Bhre soal Pilkada 2024 di Solo Jateng, Bantah Sudah Terima Restu Sang Ibu

"Pertama yang disampaikan ke Gusti Bhre adalah ucapan terima kasih atas kerawuhannya di pasar burung dan ikan hias, yang kedua menindaklanjuti pasar yang khususnya di lantai atas karena ada sebagian pedagang yang mengeluh kurang maksimal untuk mencari rezeki di lantai 2," urainya.

"Ya mungkin kan kita hanya minta petunjuk saja, beliau kan sebagai publik figur dan beliau MN X yang kaitannya dengan pasar depok ini tanah dari MN," lanjutnya.

Disinggung terkait kabar majunya Bhre di Pilkada Solo, Suwarjo menjelaskan bahwa paguyuban pasar di Kota Bengawan sangat mendukung bila hal tersebut benar adanya.

"Kalau masyarakat itu menginginkan, semua masyarakat menginginkan gusti bhre memimpin kota Solo itu banyak dari teman-teman bolo pasar, relawan dan paguyuban banyak yang menghendaki gusti bhre dilamar oleh masyarakat," kata dia.

"Bukan gusti bhre mencalonkan tapi dicalonkan oleh masyarakat. Bukan hanya pasar depok tapi pasar tradisional di kota solo karena ada wadahnya, ada Papatsuta, ada Bolo Pasar dan lain-lain," tambahnya.

Ditanya terkait pandangannya tentang sosok Bhre, Suwarjo menjelaskan bahwa Pengageng Pura Mangkunegaran tersebut merupakan pemimpin yang humanis dan cerdas.

"Ya beliaunya humanis, cara memasyarakatnya luar biasa. Bukan hanya kaum milenial yang suka dengan beliau. Ibu-ibu, bapak-bapak juga mengidolakan beliau," terang sosok yang juga merupakan Presidium Relawan Bolone Mase tersebut.

"Sekarang untuk umur tidak bisa jadi patokan. Bagi saya gusti bhre itu umurnya baru 27 tahun tapi pemikirannya sudah luar biasa. Saya sudah sering ketemu sama beliau. Jadi pikirannya untuk mensejahterakan masyarakat itu luar biasa. Jadi umurnya baru 27 tahun tapi pemikirannya melebihi orang yang sudah senior," tambah Ketua Paguyuban Papatsuta yang membawahi 44 pasar tradisional di Kota Solo tersebut.

Sementara itu saat disinggung dukungan relawan pedagang pasar mendukung bila Bhre maju di Pilkada Solo, Suwarjo menegaskan hal itu bukan arahan dari Gibran Rakabuming Raka.

"Oh tidak, saya ke sini atas nama ketua paguyuban pasar burung dan ikan hias. Tidak ada kaitannya dengan saya Presidium Bolone Mase," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved