Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Kisah Para Pemain Wayang Orang Sriwedari Solo Jateng: Pernah Tak Ada Penonton - Direkrut Jadi TKPK

Simak kisah haru perjalanan kelompok kesenian ini dari yang tampil tanpa penonton hingga kini penonton ramai penuhi gedung.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin
Suasana Jamasan dalam rangka HUT ke-114 Wayang Orang Sriwedari. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wayang Orang Sriwedari genap berumur 114 tahun pada 10 Juli 2024. Mereka pun menggelar rangkaian acara hari jadi hingga 27 Juli 2024 mendatang dengan menghadirkan lakon “Punakawan Labuh”.

Pamong Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Dhestian Wahyu Setiaji mengisahkan perjalanan kelompok kesenian ini dari yang tampil tanpa penonton hingga kini penonton ramai penuhi gedung.

“Satu malam tidak ada yang nonton tapi kita main. Kadang cuma ditonton dua tiga orang,” ungkapnya saat ditemui Jumat (12/7/2024).

Sekitar tahun 2008 barulah regenerasi pemain wayang dilakukan.

Dari situlah muncul banyak inovasi untuk menarik penonton.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Wayang Orang Sriwedari Solo Jateng 2024, Pentas Digelar Setiap Senin hingga Sabtu

“Pemerintah Kota mulai ada regenerasi pemain wayang. Ada beberapa seniman muda yang ditempatkan di sini dari kementerian. Ada beberapa kebijakan mulai melakukan inovasi yang tidak biasa dilakukan di wayang orang. Kita pernah ulang tahun tiga panggung,” ungkapnya.

Berbagai cara dilakukan agar kesenian tradisional ini diminati oleh warga.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni keluar dari gedung dan menampilkan wayang orang di berbagai tempat.

"Kita pernah wayang pelataran di Balai Kota. Kita menghadirkan kereta kencana asli, kuda asli,"

"Ada juga kita mempromosikan wayang ke luar kota. Kita tunjukkan bahwa kita masih ada. Kita pentas ke Jakarta, Surabaya, Malang, beberapa daerah menunjukkan eksistensi. Sekitar tahun 2008-2010 kita setahun dua kali pentas di luar,” tuturnya.

Setelah itu di masa kepemimpinan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mulai tahun 2015 para pemain wayang direkrut sebagai Tenaga Kerja dengan Perjanjian Kerja (TKPK).

Baca juga: PPDB Online SD Jalur Zonasi Ditutup, 2 Sekolah di Kota Solo Jateng Hanya Ada 1 Pendaftar

“Setelah itu ketika di tahun 2015 Pak Rudy memiliki inisiatif meregenerasi pemain wayang. Ada rekrutmen TKPK pertama, 2017 TKPK kedua. Dari rekrutmen berpengaruh,” jelasnya.

Di tahun itulah mulai banyak masuk seniman-seniman dari berbagai latar belakang keilmuan.

Mereka pun mewarnai pementasan dengan latar belakang seni masing-masing.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved