Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pelajar Sragen Tewas Latihan Bela Diri

'Kalau Dipukul Dada Tidak Mungkin', Kecurigaan Ibu Pelajar Sragen Jateng yang Tewas Latihan Silat

Orang tua Muhammad Jais Andika Putra (15) curiga atas meninggalnya anaknya saat latihan bela diri pada 12 Juli 2024. 

|
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Septiana Ayu
KOLASE FOTO : Ibu Jais, Suyatmi saat memegang foto semasa hidup anaknya (kiri), makam Muhammad Jais Andika Putra, pelajar Sragen yang tewas latihan bela diri di Kecamatan Giri, Kabupate Sragen (kanan). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Orang tua Muhammad Jais Andika Putra (15) curiga atas meninggalnya anaknya saat latihan bela diri pada 12 Juli 2024. 

Termasuk Ibu Jais, Suyatmi.

Ia curiga lantaran anaknya saat pamit dengannya dalam kondisi sehat.

Namun pulang dengan kondisi meninggal dunia. 

"Saya curiga dari rumah, sehat, kok pulang sudah tidak ada, iya, dari rumah, sehat," jelasnya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (15/7/2024).

Baca juga: Cita-cita Muhammad Jais, Pelajar Sragen Jateng yang Tewas Latihan Bela Diri, Ingin Jadi Atlet

Suyatmi sempat melihat kondisi korban saat di RSUD Soeratno Gemolong.

Kepala korban lebam-lebam. 

"Saya tahunya sudah di rumah sakit, saya sampai rumah sakit jam 21.30 WIB, yang mengabari Bapak (kakek korban)," katanya 

"Pas lihat ada luka di dahi dan pipi, lukanya gosong (lebam) disini, kayak kebentur, tahunya pas di rumah sakit Gemolong," tambahnya.

Suyatmi tidak mengetahui, apakah yang memukul anaknya lebih dari satu orang.

"Maka dari itu, apakah orang satu mukul, orang satu mukul, kan tidak tahu, soalnya disitu tempatnya sepi, dan tidak ada saksi orang lain," ujar dia.

"Kalau dipukul dada tidak mungkin, meski kena sini (ulu hati) dada itu nggak mungkin, soalnya fatal," sambungnya.

Suyatmi meminta agar kasus yang menimpa putra tetap diproses hukum.

Ia tidak terima atas kematian sang putra kedua itu.

Karena Suyatmi menemukan banyak kejanggalan atas kematian putranya.

"Berharap gimana ya, (tetap diproses) jalur hukum, saya nggak terima, solanya kayak sudah direncanakan," katanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved