Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

Cara Desa Pranan Sukoharjo Jateng Kenang Asal Usul, Gelar Lomba Balap Sepeda Onthel Keranjang Sisih

warga Desa Pranan sejak tahun 2022 lalu setiap setahun sekali memperingati sejarah desanya dengan menggelar lomba balap sepeda onthel keranjang sisih

|
TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
Kantor Kepala Desa Pranan Sukoharjo, Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (17/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Desa Pranan, yang terletak di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, telah lama dikenal sebagai salah satu penghasil buah jambu air yang berkualitas tinggi.

Hasil panen jambu dari desa ini tidak hanya dipasarkan di wilayah sekitar, tetapi juga telah merambah berbagai daerah di Jawa.

Keunggulan buah jambu dari Desa Pranan telah menjadikan desa ini sebagai salah satu sentra produksi jambu.

Ternyata, sebutan Desa penghasil jambu air ini bermula dari 10 tahun silam atau tepatnya pada tahun 2014.

Sebelum terkenal dengan Desa Jambu, Desa Pranan yang terletak di Kecamatan Polokarto ini terkenal dengan desa pedagang buah.

Sebab, mayoritas warga Desa Pranan menggantungkan hidupnya dengan berjualan buah.

Kepala Desa Pranan, Sarjanto bercerita Perjalanan menjadi desa penghasil jambu sangat panjang.

Ia yang juga lahir di Desa Pranan tersebut mengatakan sebelum adanya perkampungan jambu, setiap pekarangan rumah warga ternyata menanam buah kedondong.

"Saat itu buah kedondong di rasa kurang menguntungkan, lebih menguntungkan mangga, sehabis kedondong itu mangga. Semua pohon kedondong di pekarangan warga diganti buah mangga," terang Sarjanto, Rabu (17/7/2024).

Baca juga: Ayo ke Pranan Jambu Festival di Sukoharjo Jateng, Ada Balap Onthel Keranjang Sisih & Kirab Jambu Air

Singkat cerita, pada tahun 2014 warga mengganti buah mangga menjadi buah jambu air.

"Jadi 10 tahun lalu warga beralih ke jambu, jambu air. Pertama kali penanaman jambu itu di Dukuh Balong, bibitnya diambil dari Nayu, Nusukan, Kota Solo, Jawa Tengah," terangnya.

Saat itu, jambu air yang ditanam oleh warga Dukuh laku keras, sehingga warga lain ikut menanam di pekarangan rumahnya.

Sampai hari ini hampir seluruh pekarangan warga Desa Pranan itu ada pohon Jambu airnya.

"Untuk mengingatkan momen itu, dan untuk mendongkrak kampung jambu di Desa Pranan, Pemerintah Desa memperingati itu dengan Festival Jambu yang dimulai dari  tahun 2022 lalu," kata Dia.

Setiap festival Jambu di Desa Pranan Warga berbondong-bondong menghias sepeda motornya menggunakan bronjong untuk kirab keliling Sukoharjo.

Selain kirab, ada Lomba Balap Sepeda Onthel Keranjang sisih atau berat sisih.

"Lomba Balap Sepeda Onthel Keranjang Sisih ini juga mempunyai cerita, bahwa dahulu warga Desa Pranan berjualan dengan bersepeda memakai bronjong," ujarnya.

Sebab sekali panen, warga Desa bisa panen hingga 50 ton jambu air.

Dengan demikian, warga Desa Pranan sejak tahun 2022 lalu setiap setahun sekali memperingati sejarah Desa Jambu dengan digelarnya festival jambu dan lomba-lomba untuk memeriahkan acara.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved