Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Misteri Candi Tampir di Boyolali Jateng, Kemuncak Candi Berdiameter 1 Meter

Situs Candi Tampir yang ada di Desa/Kecamatan Musuk saat ini tengah dilakukan penelitian lebih dalam oleh Balai Pelestarian kebudayaan (BPK) wilayah X

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tri Widodo
Penampakan kemuncak candi Tampir, Desa/Kecamatan Musuk 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Situs Candi Tampir yang ada di Desa/Kecamatan Musuk saat ini tengah dilakukan penelitian lebih dalam oleh Balai Pelestarian kebudayaan (BPK) wilayah X.

Tim arkeologi sudah diterjunkan untuk mengecek kondisi di dalam tanah.

Barangkali terhadap "harta Karun" berupa struktur bangunan candi.

Penelitian di dalam tanah ini sangat penting untuk mendukung komponen candi yang sudah ditemukan di atas tanah.

Temuan sebelumnya yang telah diinventarisir memang cukup mengejutkan.

Baca juga: Alat Canggih Ini Dipakai Balai Pelestarian Kebudayaan X saat Teliti Candi Tampir di Boyolali Jateng

Salah satunya bagian kemuncak candi.

Pahatan batu yang dibentuk lingkaran itu ukurannya sangat besar untuk sebuah kemuncak cantik.

Bahkan, ukuran kemuncak ini itu yang paling besar diantara temuan candi-candi lainnya.

Lingkaran batu yang pada bagian tengah berlubang berbentuk persegi itu berdiameter sekitar 1 meter.

"Dibandingkan temuan kemuncak di wilayah lain, ini yang paling besar," kata Pamong Budaya, Ahli Muda, BPK X, Muhammad Junawan, saat ditemui di Candi Tampir, Desa/Kecamatan Musuk, Rabu (24/7/2024)

Baca juga: Minibus Terbakar di Tol Boyolali Jateng Bawa Rombongan Pengantar Jenazah dari Tangerang ke Solo

Selain itu, bongkahan batu balok yang sudah ditemukan juga cukup melimpah.

Ukurannya pun besar-besar, termasuk batu lingga Yoninya.

Bongkahan batu ini berada persis dibelakang SMP N 1 Musuk.

Batu kompenen candi ini berada di ladang penduduk.

Selain di gundukan batu, beberapa balok batu juga berjajar di jalan setapak yang menjadi akses ke ladang.

Penelitian yang dilakukan BPK X ini pun disambut baik kepala desa Musuk, Febrianto Catur Nugroho.

"Mengapresiasi dari kegiatan ini. Semoga candi ini lebih terawat dan bisa menjadi ikon desa Musuk," katanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved