Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

3 Fakta Meroketnya Harga Cabai di Boyolali Jateng : Gegara Masa Tanam Tembakau, Pembeli Rem Belanja

Salah satu faktor yang membuat harga cabai meroket adalah para petani di lereng gunung Merapi-Merbabu saat ini sedang fokus musim tanam tembakau.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Ilustrasi cabai yang dijual di Pasar tradisional Boyolali, Kamis (25/7/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Harga cabai di Boyolali jadi tak bersahabat bagi para pembeli.

Harga sayur yang digemari sebagian besar masyarakat Indonesia ini kian meroket.

Berikut fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan TribunSolo.com terkait kenaikan harga cabai di Boyolali :

1. Tembus Rp75.000/kilogram

Ilustrasi cabai
Ilustrasi cabai (Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari)

Di wilayah lereng Merapi-Merbabu saja, harganya tembus Rp 75 ribu/kilogram.

Harga itu diperkirakan masih akan terus naik, seiring puncak musim kemarau.

"Harga cabai mahal ini. Sekarang cabai rawit Rp 75 ribu per kilogram, cabai hijau yang biasanya murah cuma Rp 20an ribu sekarang jadi Rp 50 ribu per kilogramnya," terang salah satu pedagang pasar Boyolali, Heri Widiyanto, Kamis (25/7/2024).

Kenaikan harga cabai rawit ini terjadi sejak sepekan terakhir ini.

Baca juga: Cerita Candi Tampir di Boyolali Jateng, Disebut Banyak Menyimpan Pusaka Gaib, Diburu Pelaku Mistis

Cabai rawit yang semula Rp 20 ribu/kg, langsung naik.

Kenaikan harga ini terjadi di semua jenis cabai.

Cabai keriting misalnya, dari harga belasan ribu naik menjadi Rp 40 ribu.

Sementara Cabai teropong menjadi Rp 45 ribu.

2. Dipengaruhi Musim Tanam Tembakau

Petani memanen tembakau di Selo, Boyolali.
Petani memanen tembakau di Selo, Boyolali. (TribunSolo.com / Tri Widodo)

Dia menyebut kenaikan harga cabai ini dari petani.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved