Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pengunjung Pringgodani Meninggal

Mitos Air Terjun dan Pertapaan Pringgodani Karanganyar Jateng, Konon Sejumlah Pejabat Pernah ke Sini

Pertapaan Pringgondani selama ini dikenal oleh warga sekitar memiliki mitos yang dipercaya sudah turun menurun.

|
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Hanang Yuwono
karanganyarkab.go.id
Air terjun Pringgondani, Karanganyar. 

Puncak ritual di Pertapaan Pringgondani adalah mandi di tujuh pancuran alami yang airnya memancar dari tebing.

Untuk mencapai lokasi tersebut pengunjung diharuskan berjalan di tangga menuju lokasi.

Baca juga: Lotek Viral di Solo Jateng yang Sudah Berjualan 30 Tahun, Simak Asal Muasal Kuliner Lotek

Para pengunjung harus menaiki dan menuruni tangga tersebut agar dapat mencapai lokasi.

Bagi pemula, waktu yang dibutuhkan untuk melintas tangga tersebut mencapai 1 jam 30 menit.

Sedangkan untuk yang sudah terbiasa mendaki cukup sekitar 40 menit ke lokasi.

Nah, soal Pertapaan Pringgondani dipercaya sebagai salah satu petilasan Raja Majapahit yang terakhir, Prabu Brawijaya V. 

Prabu Brawijaya V disebut melarikan diri dari musuh-musuhnya sampai kemudian meninggal atau moksa di sana.

Namun, menurut Harno (60) tokoh sepuh yang telah tinggal puluhan tahun di sekitar wisata rohani tersebut membantah lokasi [ertapaan merupakan tempat petilasan Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V.

Baca juga: Wizzmie Mie Viral Asal Surabaya Buka di Solo Jateng, Apa Bedanya dengan Gacoan?

"Sejarah adannya petilasan ini dari piayayi sepuh (sesepuh) sebelum Prabu Brawijaya V, bahkan sebelum Majapahit ada, lokasi pertapaan sudah ada, dan tidak ada kaitannya dengan Prabu Brawijaya V," ucap Harno kepada TribunSolo.com, Kamis (10/6/2022).

Pria yang disapai Mbah Harno mengatakan Pertapaan Pringgondani merupakan lokasi untuk melakukan prihatin dan menenangkan diri bagi kepercayaan kejawen.

Dia menjelaskan tempat tersebut bernama Pringgondani berasal dari kata "pring" (bambu), "nggon" (tempat), dan "dani" (memperbaiki). 

"Lokasi Pringgondani ini mempunyai arti yang digunakan untuk memperbaiki diri," ujar Harno.

Dia menjelaskan kata Pringgondani bisa diartikan dengan “Eyang Panembahan Koconegoro".

Baca juga: Hadiri Acara Kenal Pamit Kapolda, Pj Gubenur Jateng Inginkan Sukses Pemilu 2024 Terulang di Pilkada

Hal ini bisa diartikan seperti itu, karena di dalam kompleks pertapaan terdapat Pertapaan Koconegoro, sebuah tempat yang dituakan (dikeramatkan) yang digunakan untuk tempat bercerminnya kerajaan.

"Yang pasti di sini tempat untuk Pringgondani untuk kepercayaan kejawen tempat untuk prihatin, dan memperkuat ilmu batin," kata Harno.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved