3 Fakta Kritik Pelatih Borneo FC di Final Piala Presiden di Solo Jateng, Singgung Soal Kartu Merah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kritik soal VAR ditunjukkan Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Egge Huistira. 

Ini dalam laga Final Piala Presiden. 

Berikut 3 Fakta kritik dari Pelatih Borneo FC Samarinda: 

1. Gambar Kurang Akurat

Laga Final Piala Presiden berakhir dengan kemenangan Arema FC atas Borneo FC Samarinda melalui adu penalti dengan skor 5-4 di Stadion Manahan, Minggu (4/8/2024).

Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Egge Huistira mengkiritik penerapan VAR yang menurutnya tidak memberikan gambar akurat dalam memberikan keputusan.

“Saya pikir untuk sepak Indonesia penting untuk menyadari jika kalian mengenalkan VAR menyediakan VAR khususnya untuk wasit menunjukkan material video yang baik,” jelasnya saat sesi post-match press conference.

2. Keputusan Kartu Merah 

Ia menyaksikan sendiri bagaimana wasit Sance Lawita mengambil keputusan setelah melihat VAR.

Menurutnya, video yang ditampilkan ke wasit tidak akurat.

“Saya ada di belakang wasit saat mereka memberi keputusan. Saya tidak menyalahkan wasit. Saya menyalahkan VAR karena tidak memberikan gambar yang benar,” terangnya.

Terutama saat menit ke-87 dimana wasit menghukum Stefano Lilipaly kartu merah.

Baca juga: Final Piala Presiden di Stadion Manahan Solo Jateng, Erick Thohir hingga Nana Sudjana Hadir

Sebelumnya wasit menggajarnya dengan kartu kuning namun diganti dengan kartu merah setelah melihat VAR.

Menurutnya, ada video yang dipotong saat Wiliam Moreira da Silva Marcilio menendang Lilipaly.