Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Belasan Anak Cuci Darah di RS Moewardi Solo, Dinkes Jateng Wanti-wanti Ortu Tak Beri Makanan Ini

Terkait fenomena ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyebut tindakan medis untuk anak perlu dipisahkan dengan orang dewasa.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribun Solo
Ilustrasi mesin cuci darah. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus gagal ginjal yang menimpa anak-anak di Jawa Tengah cukup mengkhawatirkan.

Akibat sakit ginjal itu, sejumlah anak-anak harus menjalaniterapi cuci darah atau hemodialisa.

Terkait fenomena ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyebut tindakan medis untuk anak perlu dipisahkan dengan orang dewasa.

Baca juga: Viral Pria Kulonprogo Sakit Ginjal Gegara Minum 15 Kopi Sachet per Hari, Begini Penjelasan Dokter

Alasannya, lantaran anak memiliki kebutuhan dan pelayanan berbeda.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes Jateng, Elhamangto Zuhdan menjelaskan  baru ada dua rumah sakit tipe A yang melayani cuci darah khusus anak di Jateng, yakni RS Kariadi di Kota Semarang dan RS Moewardi di Kota Solo.

"Kalau di Jateng memang sama dengan di Jakarta, bahwa layanan cuci darah untuk anak-anak sangat terbatas. Yang kami tahu baru ada di Rumah Sakit Kariadi Semarang dan Rumah Sakit Moewardi Surakarta,” ujar Elham melalui sambungan telepon, Minggu (11/8/2024).

Menurut dia, sebanyak 11-13 pasien telah menjalani terapi cuci darah di RS Moewardi.

Baca juga: Rindu Berat, Gadis Ini Buka Ponsel Mendiang Ibu, Nangis Lihat Riwayat Pencarian Ingin Jual Ginjal

Sedangkan di RS Kariadi secara kumulatif dari Januari hingga Juli 2024 mencapai 438 kasus tindakan medis.

“Anak yang menjalani cuci darah di Moewardi tidak terlalu besar, hanya 11 sampai 13 anak. Itu pun memang pasien anak-anak yang sesuai indikasi medis, jadi tidak ada peningkatan. Kalau angka kunjungan di Kariadi 438, itu berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI),” ungkapnya.

Menurutnya tren angka hemodialisa di daerah termasuk di Jateng tidak meningkat signifikan.

Angka itu tampak besar karena hanya rumah sakit yang melayani terapi itu sangat terbatas, baik di Jateng maupun di Jakarta.

Penyebab anak cuci darah

Dia mengungkap ada banyak penyebab anak bisa menjalani hemodialisa.

Baca juga: 7 Bahaya Minum Es Teh Jumbo Tiap Hari saat Cuaca Panas, Awas Rentan Gagal Ginjal hingga Stroke

Mulai dari kelainan sejak lahir, gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi minuman kemasan tinggi gula, dan kurang minum air mineral.

“Penyebab kasus gangguan ginjal pada anak biasanya bawaan sejak lahir, ginjal tidak berfungsi maksimal, ada juga penyakit sindrom nefrotik, terkait gaya hidup dan lain-lain sangat sedikit, itu hanya faktor resiko bukan penyebab,” ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved