Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kecelakaan Maut Depan SPBU di Sragen

3 Fakta Kecelakaan Maut Depan SPBU di Sragen Jateng, Pengantar Pasien ke RS Meninggal Dalam Ertiga

Kecelakaan maut terjadi di depan SPBU Lemahbang, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Selasa (13/8/2024). 

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Dok PMI Kabupaten Sragen
Evakuasi korban meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di depan SPBU Lemahbang, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Selasa (13/8/2024) pagi. 

Korban tewas merupakan penumpang kiri depan Ertiga.

Identitas korban tersebut bernama Chafidul Fuad (56).

Ia merupakan warga Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

"Korban meninggal dunia penumpang kiri depan," jelas Iptu Nur.

"Dan yang lainnya mengalami luka ringan, termasuk yang mau kontrol," tambahnya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Depan SPBU di Sragen Jateng, Truk Melaju Terlalu Kanan, Tabrak Ertiga

Sopir truk mengalami hematum kepala, dagu kanan sobek, jari tangan kiri lecet, punggung tangan kanan lecet, lutut kaki kanan dan kiri sobek, serta rungkai bawah kaki kanan sobek. 

Untuk sopir mobil Suzuki Ertiga, mengalami luka telinga kiri sobek dan patah pergelangan tangan kanan. 

Penumpang atas nama Tusiroh, mengalami luka yakni pelipis kiri sobek, pipi kiri sobek, pendarahan hidung, dagu lecet, punggung kaki kanan lecet, lecet jari tengah kaki kanan. 

Sedangkan, korban atas nama Mustaji mengalami luka dagu kiri lecet, lengan tangan bawah lecet. 

"Untuk korban luka-luka saat ini dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen," katanya. 

3.Antar Pasien

Mobil Ertiga itu mengantar rombongan dari Tulungagung. 

Mereka mengantar pasien yang hendak kontrol ke RSUD dr Moewardi Solo.

Pasien itu turut dalam mobil tersebut.

"Itu rombongan (penumpang mobil siaga) dari Tulungagung," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (13/8/2024).

"Mau mengantar salah satu korban ke rumah sakit, kontrol," tambahnya.

Nur menuturkan sosok yang berada di dalam Ertiga merupakan masih satu keluarga.

"Rombongan warga desa, bukan perangkat desa, rombongan juga masih satu keluarga," sambungnya. (*)

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved