Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Jateng 2024

Golkar soal KIM Plus Pilkada Jateng, Dorong Lainnya Ajukan Calon Sendiri : Jangan Ada Kotak Kosong

Partai koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 kini berubah menjadi KIM Plus di Pilkada Jakarta 2024.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
RRI
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Partai Golkar memberikan tanggapan soal terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024.

Untuk informasi, partai koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 kini berubah menjadi KIM Plus di Pilkada Jakarta 2024.

Alasannya, karena mereka menggandeng anggota baru dari parpol lainnya yang pernah menjadi lawan.

Baca juga: Anggota DPRD Karanganyar Jateng Terpilih Karwadi Meninggal, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

Saat ini, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, Prima, PKS, PKB, NasDem telah bergabung KIM Plus.

Menanggapi hal itu, Ketua Bapilu Golkar Wilayah Jateng DIY, Iqbal Wibisono justru ingin jikaPilkada Jateng kali ini diwarnai oleh banyak kontestan.

Hal itu kata dia lebih baik, ketimbang calon tunggal yang bertarung di Pilkada Jateng.

Di sisi lain, Golkar juga tidak mengajak seluruh parpol untuk bergabung ke KIM.

Terlebih PDI Perjuangan yang mampu mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain.

Baca juga: Fakta Menarik Erina Gudono Istri Kaesang Pangarep, Dijuluki OKB Padahal Berasal dari Keluarga Berada

"Saya belum bisa bilang (ada KIM Plus atau tidak), karena Jateng PDIP besar. PDIP bisa maju mengusung sendiri lho, terlebih dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia yang baru ini, partai lainnya bisa ngusung, kita harap calonnya lebih banyak lebih bagus," ungkap Iqbal melalui sambungan telepon, Rabu (21/8/2024).

Golkar kata dia justru tak mau warga pemilih di Jateng berhadapan dengan kotak kosong nantinya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap partai lainnya turut mengajukan jagoannya untuk bertarung di Pilkada Jateng melawan calon yang diusung KIM, Komjen Pol Ahmad Luthfi.

Ditambah, Jateng memiliki jumlah pemilih yang relatif besar.

Dia menyayangkan bila publik tak memiliki pilihan soal pemimpin yang diinginkannya.

Baca juga: Misteri Mayat Wanita Setengah Badan di Brebes, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Cari Tubuh yang Hilang

"Jateng pemilihnya kan 28 juta, kalau yang milih 70 persen berarti 22 juta, kalau lebih banyak pilihan paslon lebih bagus, sehingga masyarakat Jateng melihat sosok-sosok yang ideal untuk Jateng ke depan, kalau hanya 1 pasang kan harus fokus milih atau tidak, Jateng jangan sampai terjadi calon tunggal," terangnya.

Dia menilai perlu adanya partisipasi parpol lainnya untuk membangun pesta demokrasi yang ideal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved