WAWANCARA EKSKLUSIF
Awalnya Tak Masuk Radar Cawali, Ini Alasan Respati Ardi Diusung Koalisi Sapu Lidi di Pilkada Solo
Sosok Respati Ardi memang sejak awal tidak nampak, baik dalam radar kandidat bakal calon wali kota maupun survei-survei.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Manuver politik dipilihnya sosok Ketua HIPMI Solo Respati Achmad Ardianto atau Respati Ardi sebagai pengganti KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre sebagai calon wali kota yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus cukup mengejutkan.
Bukan tanpa alasan, sosok Respati Ardi memang sejak awal tidak nampak, baik dalam radar kandidat bakal calon wali kota maupun survei-survei yang dibuat oleh sejumlah lembaga survei.
Detik-detik pemilihan Respati Ardi untuk dipasangkan dengan Astrid Widayani di Pilkada Solo Jateng 2024 pun dibongkar oleh Ketua DPD PKS Solo Daryono.
Daryono menceritakan selepas Bhre mundur sebagai calon wali kota, PKS Solo sempat berpikiran untuk mengajukan calon secara mandiri.
"Kalau boleh jujur, rekom itu sebenarnya sudah siap. Rekom PKS maju sendiri itu sudah ready. Waktu itu kita berpikir begini, okelah dengan keputusan MK membuat PKS Solo bisa mencalonkan sendiri. Dan kemudian kalau kita mencalonkan calon dari kita barang kali relatif aman dalam sudut pandang persepsi publik atau secara pencitraan aman," ungkap Daryono dalam wawancara eksklusif dengan TribunSolo.com, Jumat (30/8/2024).
Baca juga: Detik-detik Gusti Bhre Mundur dari Pilkada, PKS Solo Jateng Akui Kelabakan untuk Cari Pengganti
Namun niat maju sendiri pun diakui Daryono urung dilakukan oleh PKS lantaran ada banyak pertimbangan salah satunya tak hanya ingin jadi partisipan Pilkada Solo Jateng 2024.
"Tapi kita berpikir bahwa kontestasi Pilkada ini bukan cuma partisipasi. Tapi ingin berperan aktif dan total, dan yang kita usung bisa menang. Kalau cuma ikut Pilkada saja kita bisa, tapi untuk menang kan harus dilogika dengan baik. Yasudah oke periode ini kita harus menahan diri," tambahnya.
Bahkan keputusan tersebut diakui cukup berat oleh Daryono.
Namun setelah dibicarakan dengan internal PKS Solo, semuanya setuju agar PKS Solo tidak keluar dari koalisi Sapu Lidi.
"Dan Alhamdulillah keputusan PKS tidak jadi maju sendiri dan berkoalisi ini sudah dibicarakan di internal PKS Solo," lanjutnya.
Keputusan untuk tidak maju sendiri dan memilih mengusung paslon Respati Ardi dan Astrid Widayani pun diakui Daryono cukup alot dibicarakan PKS Solo dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Tidak bisa dibilang keputusan PKS Solo saja. Kan kita diminta presentasi di rapat online, di DPP juga bertanya kalau maju sendiri peluang menangnya bagaimana? nah kita kan bingung jawabnya. Jadi kalau ditanya berani gak maju sendiri jawabannya berani, menang gak? ya gatau, kalau dilogika menangnya ya masih jauh," kata dia.
Baca juga: Profil Respati Ardi, Calon Wali Kota Solo 2024 : Lulusan Fakultas Hukum UNS, Punya Sederet Bisnis
"Di Jakarta juga saya kira tidak mungkin tidak ada komunikasi dengan rekan partai lain. Jadi bukan berarti kalau maju sendiri kita direstui. Tapi kita diminta presentasi banyak hal bukan cuma presentasi calon saja. Saya kira putusan ini putusan yang logis," imbuhnya.
Hingga akhirnya keputusan keputusan akhir untuk mengusung Respati Ardi dan Astrid Widayani bisa diterima oleh semua pihak di internal PKS.
"Alhamdulillah juga kami ada konsolidasi dan kita laporkan ke DPP. Dan di DPP memverifikasi putusan kami jadi akhirnya muncul keputusan akhir. Jadi keputusan bukan di kita tapi di DPP PKS," urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Daryono menjelaskan bahwa sosok Respati Ardi secara kapasitas politik memang bukan orang sembarangan.
Bahkan semua partai yang ada dalam koalisi Sapu Lidi sangat mengenal sosok Ketua HIPMI Solo tersebut.
Hal itupun yang menjadi penyebab akhirnya Respati Ardi menjadi sosok yang disetujui oleh semua partai pengusung untuk maju di Pilkada Solo Jateng 2024 menggantikan Bhre.
"Memang gini, karena terjadinya di detik akhir. Jadi sebuah keputusan yang diambil pasti ada plus minusnya. Sebelumnya saat kita dengan Gusti Bhre mundur itu ya kita menyayangkan. Tapi kita harus menghormati keputusan beliau dengan alasan yang kuat. Tapi kemudian mengapa muncul mas Respati, karena kebetulan Kanjeng Gusti Bhre Ketika masuk dan mulai di dunia politik, beliau (Respati Ardi) inilah yang menjadi pendampingnya. Bahkan PKS sebelumnya untuk berkomunikasi dengan Gusti Bhre ya lewat mas Respati ini," ujar Daryono.
Bahkan Daryono mengaku secara pribadi telah kenal dekat dengan Respati Ardi sejak lama.
"Kalau saya dengan beliau itu sudah sejarahnya Panjang termasuk dalam konteks politik. Dari tahun 2019 saya sudah bekerja sama dengan beliau," kata dia.
Oleh karena itu, Daryono mengatakan bahwa secara kualitas sosok Respati Ardi cocok menjadi pengganti Bhre sebagai calon wali kota.
Baca juga: Perubahan Format Hingga Konsep Wayang Orang Sriwedari Sempat Tuai Pro-Kontra dari Sesepuh
Namun ada satu pekerjaan rumah (PR) yang harus dikejar untuk bisa memenangkan Pilkada Solo Jateng 2024.
"Kalau kapasitas politik secara pribadi tidak bisa diragukan. Tapi kapasitas popularitas ini jadi catatan, ini yang menjadi PR. Memang kemarin kita menyampaikan bahwa PR kita di popularitas dan elektabilitas, dan di koalisi kita hal ini jadi PR pertama. Kalau kemarin yang maju Gusti Bhre dan Astrid yang maju itu PR nya sudah lewat," terangnya.
Saat ini koalisi partai pun tengah berfokus menggodog elektabilitas dan popularitas sebelum Pilkada Solo Jateng 2024 digelar pada bulan November mendatang.
"Kalau sekarang kita memang harus bekerja keras. Memang secara personal mas Respati ada catatan popularitas, bukan masalah kapasitas pribadi. Makanya menurut kami itu lebih bisa dipush dibanding popularitas. Jadi secara personal sebenarnya secara pribadi beliau sudah dikenal di kalangan teman-teman koalisi. Bahkan untuk teman-teman di Gerindra dan Golkar itu jauh lebih mengenal beliau lebih lama," kata dia.
Daryono pun menjelaskan bahwa sosok Respati Ardi merupakan tokoh di balik layar dari munculnya banyak tokoh politik di Kota Solo salah satunya Bhre.
Oleh karena itu, Daryono berpendapat kini saatnya Respati Ardi muncul sebagai tokoh di atas panggung politik kota Bengawan.
"Betul, ini saatnya beliau bukan lagi di belakang layar tapi jadi actor yang tampil," pungkasnya.
Bupati Setyo Sukarno Apresiasi Pencapaian Jekek, Akan Terus Berdialog untuk Kemajuan Wonogiri |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Soroti Korupsi Masif Rugikan Negara: Bikin Sengsara Jutaan Masyarakat |
![]() |
---|
Cara Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Cegah Korupsi, Wanti-wanti Keluarga dan Anak Buah Tak Neko-neko |
![]() |
---|
Ogah Dicap Minim Pembangunan Gegara Efisiensi, Bupati Wonogiri Siap Transparan ke Warga |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Sebut Efisiensi Jadi Tantangan Kepala Daerah, Harus Bisa Edukasi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.