Klaten Bersinar
Jos! Festival Candi Kembar Bugisan Prambanan Diserbu Warga, Bupati Sri Mulyani Puji Kerja Panitia
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Antusiasme masyarakat saat mengikuti kegiatan Kirab Gunungan pada Festival Candi Kembar ke-5 yang digelar pada Sabtu (7/9/2024) sore di Timur Candi Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten mendapat sambutan hangat dari Bupati Klaten Sri Mulyani.
Bupati Klaten Sri Mulyani yang menyaksikan langsung jalannya kegiatan tersebut mengaku senang melihat respon warga.
Ia melihat ratusan warga dari anak-anak, muda-mudi hingga orang tua tampak bahagia menyambut gelaran tahunan tersebut.
Baca juga: Keren! Bupati Klaten Sri Mulyani Sambangi Desa Jombor, Ingin Sapa dan Dengar Langsung Aspirasi Warga
Kebahagiaan warga semakin terlihat jelas saat berebut hasil bumi dari gunungan yang dikirab pada Festival Candi Kembar ke-5.
"Festival ini rutin telah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Dimana di Desa Bugisan terdapat Situs Cagar Budaya yakni Candi Kembar (Plaosan)," kata Bupati Sri Mulyani usai mengikuti rangkaian Kirab Gunungan Festival Candi Kembar.
"Ini patut kita jaga kita lestarikan. Event ini tentunya menjadi salah salah satu cara menjaga kebudayaan atau melestarikan apa yang menjadi peninggalan leluhur kita," imbuhnya.
Apresiasi juga disampaikan langsung Bupati Klaten Sri Mulyani di depan Kepala Desa Bugisan dan jajaran yang mampu menyuguhkan hiburan yang dibungkus pelestarian budaya.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet, Bupati Klaten Sri Mulyani Akan Menyisir Perbatasan DIY-Jateng
"Saya melihat panitia sangat antusias dalam mempersiapkan kegiatan ini dan masyarakat juga sangat menikmati kegiatan ini," puji Bupati Sri Mulyani.
Bupati Sri Mulyani merasa pujian itu pantas diberikan, lantaran pemerintah desa mampu memberikan memberikan hiburan sekaligus jadi ajang unjuk potensi sebagai desa wisata.

"Dengan Festival Candi Kembar yang kelima ini harapannya bisa meningkatkan potensi wisata di Desa Bugisan, bisa menambah pendapatan asli desa dan juga pemberdayaan UMKM," harapannya.
Namun, ia tak ingin capaian positif tersebut menjadikan pemerintah desa terlena, dan tetap meminta agar pemerintah desa terus melakukan inovasi serta meningkatkan kualitas kegiatannya dari tahun ke tahun.
Baca juga: Terbaik! Aspirasi Warga Desa Bulan Wonosari Direspons Langsung Bupati Klaten Sri Mulyani
"Ke depan festival ini akan terus kita benahi, kekurangan-kekurangan yang ada harus kita lakukan perbaikan sehingga ke depan gelaran ini semakin mantap," ungkap Sri Mulyani.
"Walaupun hari ini sudah sangat bagus tapi tetap harus kita koreksi," tegasnya.
Sementara itu diungkapkan PLT Camat Prambanan Tomisila Adhitama jika kegiatan tersebut masuk ke dalam agenda dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-220 Klaten dan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia yang digelar selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu (6-8/9/2024).
Secara khusus kegiatan tersebut digelar untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya khususnya yang ada Desa Bugisan dan dapat memberikan daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, selain itu juga untuk menggali potensi masyarakat khususnya di bidang seni dan budaya.
Baca juga: Adem! Pemkab Klaten dan Polres Gelar Showanji, Bupati Sri Mulyani Pesan Jaga Kerukunan Pilkada 2024
Terakhir juga untuk mengembangkan UMKM yang ada di sekitar Candi Plaosan (Kembar) khususnya warga masyarakat Desa Bugisan.
Sementara itu, ditemui secara terpisah Kepala Desa Bugisan Heru Nugroho mengatakan jika kegiatan tersebut melibatkan ribuan warga yang tinggal di wilayah Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Dari ribuan warga kemudian dikerucutkan menjadi delapan kontingan, dan masing-masing kontingen menyuguhkan gunungan ditambah penampilan seni yang berbeda-beda.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika delapan kontingen tersebut berjalan kaki dan mengarak gunungan yang dibawa sejauh 1,4 kilometer.
Dimulai dari parkiran utara Candi Sewu hingga Timur Candi Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Menjawab permintaan Bupati Klaten Sri Mulyani tentang adanya inovasi disetiap kali festival tersebut digelar. Dirinya memastikan hal tersebut akan terus dilakukan.
"Yang jelas setiap tahun kita harus selalu melakukan inovasi, jika tahun lalu setiap peserta hanya asal ikut untuk memeriahkan, namun tahun ini mereka sudah mulai berkreasi," tegasnya.
Itu terlihat dari pakaian dan tema yang dibawa setiap kontingen dan penampil di panggung utama berbeda-beda.
Yakni dari kostum, seni tari hingga musik yang disuguhkan berasal dari beragam budaya di nusantara. (*/adv)
(*)