Kontroversi Pajak Resto Wedangan Djembuk
Wedangan D’Jembuk di Solo Jateng Dikenai Pajak Rp12 Juta Per Bulan, Begini Respons Konsumen
TribunSolo.com menemui salah satu konsumen untuk menggambarkan apakah wedangan ini layak dipajaki sedemikian tinggi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wedangan D’Jembuk yang dikenai Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) Rp 12 juta per bulan ramai diperbincangkan.
TribunSolo.com menemui salah satu konsumen untuk menggambarkan apakah wedangan ini layak dipajaki sedemikian tinggi.
Salah satu konsumen, Rizal Alifudin menghabiskan Rp 19 ribu untuk makanan yang ia habiskan.
Ia mengambil arem-arem, kue sus, martabak, klenyem, dan teh hangat.
Jika PBJT yang dibebankan Rp 12 juta, maka setidaknya wedangan ini memiliki omset Rp 120 juta per bulan atau Rp 4 juta per hari.
Jika konsumen menghabiskan makanan seperti yang dilakukan Rizal, maka butuh sekitar 210 konsumen tiap hari.
Baca juga: Berkaca Kasus Wedangan DJembuk, UMKM Diminta Harus Diberi Insight Pajak itu Penting
Baca juga: Dibalik Kasus Pajak Wedangan DJembuk, Wedangan High Class Makin Menjamur di Solo, Ini Alasannya
Ia sendiri berpendapat seharusnya memang bukan persoalan sebuah rumah makan mengusung konsep wedangan atau tidak. Pajak dikenai berdasarkan omset yang didapat.
“Kalau sejalan dengan pendapatan pajak bisa dinaikin. Menurut saya lebih keadilan. Pendapatan seberapa pajak seberapa,” jelasnya.
Namun, ia tidak sepakat jika semua wedangan dikenai pajak. Menurutnya, secara umum wedangan dicari oleh orang karena makanan yang dijajakan ramah dengan kantong.
“Namanya wedangan cari makan yang murah. Kalau dikasih pajak yang tinggi kurang sepadan. Kita cari harga murah nasi bisa Rp 3 ribu,” tuturnya.
Ia pun sepakat dengan menegakkan aturan pajak tetap perlu ditarik karena berdampak pada fasilitas publik yang dibangun pemerintah.
“Kalau menurut saya pajak resto dibedakan saja yang mana wedangan yang mana resto. Pajak itu ya kan membangun jalan kita juga pakai,” jelasnya.
Berkaca Kasus Wedangan D'Jembuk, UMKM Diminta Harus Diberi Insight Pajak itu Penting |
![]() |
---|
Kasus Wedangan D'Jembuk, Eks Anggota Dewan Ingatkan Bukan soal Menu Merakyat,Tapi Omzet yang Didapat |
![]() |
---|
Dibalik Kasus Pajak Wedangan D'Jembuk, Wedangan High Class Makin Menjamur di Solo, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Minta Pemkot Solo Jeli Pungut Pajak, Penggiat UMKM : Wedangan D'jembuk Itu Resto Berkonsep Wedangan |
![]() |
---|
Kasus Wedangan D’Jembuk, Mantan Anggota DPRD Minta Bapenda Solo Tak Tebang Pilih Pungut Pajak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.