Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Menantu Bunuh Mertua di Sukoharjo

Sebelum Tewas karena Dipukul Palu, Ibu Mertua di Sukoharjo Jateng Sempat Dirawat di RS

Kasus menantu membunuh mertuanya terjadi di Sukoharjo. Korban sebelum meninggal sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

|
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi mayat 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebelum meninggal dunia, Ibu Mertua di Sukoharjo sempat mendapat perawatan di rumah sakit (RS). 

Korban berinisial SH (65). 

Dia dipukul palu oleh menantunya berinisial SI (35). 

Kejadian ini dipicu pelaku yang terganggu suara perbaikan asbes. 

SH merupakan perempuan berusia 65 tahun, warga Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Dia meninggal dunia pada 22 September 2024 pagi. 

Ia meninggal dunia akibat luka parah di bagian belakang kepala setelah dipukul oleh SI (35) menantunya sendiri dengan menggunakan sebuah palu. 

Padahal hanya masalah sepele, yang seharusnya bisa diselesaikan baik-baik oleh ke dua pihak.

Peristiwa nahas itu dibeberkan oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, melalui Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Dimas Bagus Pandoyo.

Dimas menyebut, pemukulan menantu terhadap ibu mertua di wilayah Kecamatan Baki dikarenakan masalah kecil. 

"Penganiayaan ini dipicu dari sakit hati pelaku kepada korban," kata Dimas saat di konfirmasi TribunSolo.com, Senin (23/9/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS: Menantu di Sukoharjo Jateng Pukul Ibu Mertua Pakai Palu, Korban Tewas

Lebih detail, Dimas menuturkan kejadian itu bermula dari pelaku merasa tidak nyaman, karena korban sering mengganggu.

"Pada saat korban melakukan aktivitas perbaikan asbes, asbes menimbulkan suara bising dan pelaku merasa terganggu," ucapnya.

Kala itu, pelaku sempat menegur korban yang juga merupakan ibu mertuanya.

"Pelaku sempat menegur, agar aktivitas bising itu untuk diberhentikan, karena sangat mengganggu anaknya yang akan tidur," terang Dimas.

Namun, teguran SI tidak dihiraukan oleh korban, dan korban mempunyai rasa emosi dan melihat palu di dalam rumahnya.

"Kemudian pelaku memukul kepala korban di bagian belakang, kurang lebih 2 sampai 3 kali pukulan, mengenai kepala bagian belakang korban," lanjutnya.

Setelah melihat mertuanya tersungkur pelaku panik dan meminta pertolongan kepada tetangganya agar dilarikan ke Rumah Sakit.

"Pelaku mengakui perbuatannya itu spontan karena emosi dan tidak tahu bakal mengakibatkan kematian," tandasnya.

Lebih lanjut, Dimas menuturkan Korban meninggal dunia setelah 7 hari mendapat perawatan di Rumah Sakit Moewardi Kota Surakarta. 

Korban meninggal pada 22 September 2024 pagi, dan pelaku diamankan pada malam harinya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved