Berita Sragen
Wanita Asal Masaran Meninggal Usai Melahirkan, Edukasi Kehamilan Jadi Sorotan
Kematian D (41) ibu hamil asal Masaran, Sragen jadi pelajaran pentingnya edukasi kehamilan dan menjaga kesehatan kandungan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Andreas Chris Febrianto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kabupaten Sragen sepanjang tahun 2024 ini kembali bertambah.
Sepanjang tahun 2024, setidaknya ada 10 kasus kematian ibu melahirkan di Bumi Sukowati.
Penambahan tersebut diketahui usai seorang ibu berinisial D (41) warga Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen meninggal dunia sesaat setelah melahirkan.
D melahirkan bayinya pukul 10.27 WIB, lalu tak lama meninggal dunia, dan kemudian dimakamkan di Kabupaten Sukoharjo pada pukul 17.00 WIB di hari yang sama.
Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini menanggapi terkait kasus kematian ibu melahirkan yang semakin bertambah di daerahnya.
Udayanti pun tidak memungkiri bahwa kematian ibu melahirkan salah satu faktornya adalah edukasi kehamilan yang masih minim.
Mengambil contoh dari kasus kematian D, ibu hamil asal Masaran tersebut. Udayanti menjelaskan bahwa ada sejumlah penyebab yang terjadi.
"Secara usia yakni 41 tahun sudah masuk resiko kehamilan tinggi, dia tidak melakukan ANC (Antenatal Care) atau pemeriksaan kehamilan, itupun kehamilannya juga tidak diketahui kehamilan oleh teman-teman nakes," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (26/9/2024).
Baca juga: Kronologi 2 Penipu Modus Penggandaan Uang asal Sragen Ditangkap, Pelaku Tipu Korban Setengah Miliar
Bahkan menurut keterangan kerabat sekitar D, kehamilan wanita berusia 41 tahun itu tidak diketahui. Hingga pada suatu momen, kerabat menaruh kecurigaan bahwa D tengah dalam kondisi hamil.
Tak sampai di situ saja, bahkan saat tim kesehatan datang ke kediaman D untuk dilakukan pemeriksaan. Wanita tersebut sempat menolak.
Selang beberapa waktu, dari pihak keluarga menghubungi bidan desa dan puskesmas.
Setelah petugas kesehatan datang, D sempat diberi pertolongan pertama karena diduga mengalami perdarahan.
"Kemudian D lalu hendak dirujuk ke rumah sakit, namun meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit," singkatnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen sendiri sudah berupaya melakukan tindakan untuk mengurangi kasus kematian ibu di Sragen.
"Kami akan minta teman-teman di semua puskesmas mungkin lebih intens melakukan pendampingan di pelacakan ibu hamil, kita lakukan pendekatan, jika tidak bisa masuk, kita melakukan pendekatan ke kelompoknya," jelasnya.
"Setidaknya kamu upayakan maksimal dan optimal, dengan penjaminan JKN, sweeping, ada pendampingan intens dari nakes," pungkasnya.
(*)
Modus Wanita Lulusan SMA Asal Sragen Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Tipu Korban hingga Rp 538 Juta |
![]() |
---|
Seorang Warga Sragen Nekat Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Pasien Divonis HIV, Raup Setengah Miliar |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.