Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Pemilik Cafe di Solo Jateng Bantah Jual Miras ke Anak di Bawah Umur, Pastikan Pelanggan Punya KTP

Pemilik cafe di Solo memastikan semua pelanggannya sudah memiliki KTP. Tidak ada anak di bawah umur seperti yang dituduhkan DSKS.

TribunSolo.com
Ilustrasi miras. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu pemilik cafe di Jalan Gatot Subroto, Pradiptama menjelaskan pihaknya tidak pernah menjual minuman keras (miras) ke anak di bawah umur.

Ia juga membantah miras yang dijual dibawa keluar cafe dan nongkrong di emperan toko sekitarnya.

“Boleh dicek. Saya sudah tetapkan protokol tersendiri. Siapa yang bisa masuk, siapa yang nanti bisa beli. Cek dulu siapa pelanggan yang akan masuk. Di luar dipastikan tidak ada yang nongkrong apalagi minum,” ungkapnya saat dihubungi Jumat (27/9/2024).

Sebelumnya, Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menuntut agar beberapa cafe di Jalan Gatot Subroto ditutup karena diduga menjual minuman keras (miras) ke anak di bawah umur.

Keberadaan cafe ini pun dianggap meresahkan pemilik toko di sekitarnya yang harus membersihkan muntahan di emperan tokonya.

Namun, tuduhan ini dibantah oleh Pradiptama.

Baca juga: Geger Kafe di Solo Diduga Jual Miras pada Anak di Bawah Umur, Begini Aturan Terkait Izin Penjualan

Pihak kepolisian juga telah mendatangi cafe tersebut dan tidak ditemukan pelanggaran.

“Di luar clear di dalam tidak ada yang dari anak kecil. Kemarin udah sweeping juga. Bertemu dengan saya. Sudah dicek dilakukan pengecekan KTP tidak ada masalah. Tidak ada pelanggaran hukum. Ijinnya juga lengkap,” tuturnya.

Ia juga mengaku mematuhi aturan agar penjualan miras untuk dikonsumsi di tempat, tidak bisa dibawa keluar.

Selama ini ia juga belum pernah menerima keluhan warga terkait keberadaan cafe miliknya.

“Kita pastikan semua punya KTP. Nggak ada (yang dibawa keluar). Saya nggak membuat resah warga,” jelasnya.

Selain itu, cafe miliknya juga telah membantu perekonomian warga sekitar.

Ia sendiri mengaku bingung jika cafe miliknya menimbulkan keresahan.

“Banyak warga yang kerja di tempat saya. Yang parkir dari warga sekitar. Saya pastikan yang minum dari saya tidak dibawa keluar,” tuturnya.

TribunSolo.com berusaha menghubungi Humas DSKS, Endro Sudarsono untuk mengkonfirmasi mengenai gangguan yang dimaksud. Namun ia sendiri tidak bisa menunjukkan secara spesifik siapa pihak yang merasa terganggu. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved