Berita Seleb

Apa itu Henti Jantung yang Diduga Jadi Penyebab Marissa Haque Meninggal Dunia

Dokter spesial jantung Dr Vito A Damay SpJP (K) menjelaskan, serangan jantung dan henti jantung mendadak berbeda.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Instagram
Pemakaman Marissa Haque di TPU Tanah Kusir 

TRIBUNSOLO.COM - Meninggal secara mendadak, Marissa Haque disebut mengalami henti jantung oleh sang adik, Shahnaz Haque.

Shahnaz Haque menyebut ada perbedaan antara serangan jantung dan henti jantung.

"Kakak saya tuh nggak punya riwayat jantung. Tiroid iya, jantung enggak. Maka asumsi kami berhenti jantung," kata Shahnaz Haque di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).

Ia mengatakan Marissa Haque meninggal dunia dalam keadaan tertidur.

Baca juga: Meninggal Secara Mendadak Ternyata Keinginan Marissa Haque Sejak Lama, Kini Terwujud

"Waktu meninggal tuh kayak tidur aja," ucapnya.

Beberapa jam sebelum meninggal, Marissa masih aktif mengunggah postingan di Insta Story-nya.

"Karena habis ngajar, sehat. Masih posting di story IG beberapa jam sebelum jam kematian meninggalnya. Sehat, sehat," lanjut Shahnaz.

Henti Jantung Mendadak 

Diberitakan Tribunnews, dokter menduga Marissa Haque meninggal dunia karena mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest.

Sudden cardiac arrest adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.

Kondisi ini menyebabkan penderitanya hilang kesadaran dan bahkan berhenti bernapas.

Banyak orang yang menganggap serangan jantung dan henti jantung merupakan kondisi yang sama, benarkah demikian?

Dokter spesial jantung Dr Vito A Damay SpJP (K) menjelaskan, serangan jantung dan henti jantung mendadak berbeda.

Ia mengatakan sudden cardiac arrest terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif, sehingga darah tidak lagi dipompa ke seluruh tubuh. 

Baca juga: Firasat Marissa Haque Sebelum Meninggal, Mahasiswanya Ungkap Perkataan Marissa yang Beri Isyarat

Hal ini biasanya disebabkan gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia yang fatal.

Saat cardiac arrest terjadi, seseorang akan kehilangan kesadaran dan detak jantungnya tidak terdeteksi. 

"Ini merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk memulihkan irama jantung normal," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (2/10/2024).

Berbeda dengan serangan jantung atau infark miokard, kondisi tersebut terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhambat, biasanya oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner. 

Ini menyebabkan kerusakan pada otot jantung. 

Serangan jantung biasanya tidak menyebabkan jantung langsung berhenti berdetak, tetapi jika tidak ditangani, bisa memicu komplikasi irama jantung seperti cardiac arrest.

Baca juga: Marissa Haque Menghembuskan Napas Terakhir saat Baca Al Quran di Tempat Tidur, Chiki: Ibuku Sholehah

"Intinya serangan jantung adalah masalah sirkulasi yang menyebabkan kerusakan otot jantung, sementara cardiac arrest adalah masalah listrik yang menyebabkan jantung berhenti secara tiba-tiba," ungkap dr Vito.

Namun cardiac arrest memang seringkali disebabkan serangan jantung.

Sumbatan pembuluh darah jantung atau serangan jantung menyebabkan gangguan listrik jantung dan terjadilah henti jantung.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved