Berita Sukoharjo
Dituduh Klitih, Bocah di Bawah Umur Dikeroyok di Cemani Sukoharjo Jateng, Orang Tua Lapor Polisi
Seorang bocah dikeroyok lantaran dituduh klitih. Orang tua yang tak terima melaporkan ini ke Polisi.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang remaja warga Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, melaporkan kasus pengeroyokan yang videonya sempat viral pada Selasa (8/10/2024) kemarin.
Insiden pengeroyokan tersebut terjadi di kantor balai Desa Cemani, di mana korban dan satu teman lainnya dituduh sebagai pelaku klitih oleh warga setempat.
Kasus ini bermula dari video viral yang diduga menampilkan aksi klitih pada dini hari 6 Oktober 2024.
Video tersebut tersebar luas di media sosial, memicu kekhawatiran dan amarah di kalangan warga Cemani.
Saat itu, korban dituduh sebagai salah satu pelaku berdasarkan dugaan dari warga yang merasa terancam oleh aksi klitih.
Merasa tidak bersalah, korban akhirnya mengadu tindakan pengeroyokan yang dialaminya di Polsek Grogol.
Dalam laporannya, korban menyatakan tuduhan tersebut tidak berdasar, dan bahwa dirinya bukan pelaku kejahatan yang dituduhkan.
Tokoh masyarakat yang mendampingi keluarga korban, Endro Sudarsono mengatakan kedatangannya ke Polsek Grogol bersama keluarga korban untuk mengadukan peristiwa pengeroyokan anak di bawah umur di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pada Selasa 8 Oktober 2024 kemarin.
"Saat itu, korban ini dituduh oleh warga setempat merupakan anggota klitih. Namun demikian, pada Rabu 9 Oktober 2024, anak tersebut dikeluarkan dari Polsek dan tidak ada bukti yang mengarah pada klitih," ujar Endro,Jumat (11/10/2024).
Baca juga: Bongkar Makam Korban Penganiayaan Diduga Klitih, Polisi Sukoharjo Jateng Kini Tunggu Hasil Forensik
Pengaduan ini keluarga meminta keadilan di Polsek Grogol atas peristiwa penganiayaan yang dialami oleh korban yang saat ini masih berusia 16 tahun atau anak di bawah umur.
"Kami tidak ingin, peristiwa yang terjadi di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban kemarin, terulang kembali yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia," paparnya.
Sementara itu, ayah korban yakni Kuwat Jumadi, meminta kepada pihak kepolisian menghadirkan para terduga pelaku pengeroyokan untuk memperbaiki nama anaknya.
"Harapan saya, yang pasti nama baik anak saya tolong dikembalikan, dan tuduhan klitih itu tidak ada ataupun tidak benar," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Sukoharjo telah menegaskan video yang beredar pada beberapa hari lalu di Cemani, Grogol, merupakan berita Hoaks atau bohong.
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.