Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gibran Kunjungi Boyolali

Alasan Peternak Sapi Perah di Boyolali Butuh Sapi Impor, Sehari Hanya Bisa Produksi 42 Ton

Peternak sapi perah di Boyolali meminta ada sapi impor untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM/Tri Widodo
Wapres Terpilih, Gibran meninjau tempat pengolahan susu di KUD Musuk, Boyolali, Minggu (13/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sapi impor ternyata dibutuhkan peternak sapi perah di Boyolali

Ini untuk meningkatkan produksi susu mereka. 

Sebab, saat ini sapi yang ada belum bisa memenuhi permintaan yang masuk. 

Sehari, mereka hanya bisa memproduksi 42 ton. 

Jumlah ini juga sudah dikirimkan untuk permintaan dari pabrik. 

Bila diajak kerja sama dalam program makan siang gratis, mereka minta ada prioritas bila ada sapi impor. 

Permintaan ini mereka sampaikan ke Gibran Rakabuming Raka yang berkunjung ke Boyolali

Ini dikatakan Ketua KUD Musuk, Kuncoro. 

Susu dari 4 ribu ekor sapi petani yang menjadi binaan KUD Musuk belum cukup untuk memenuhi permintaan perusahaan susu. 

"Kalau permintaan susu, semua pabrik kurang. Jadi kita baru bisa mengkaver kurang lebih 42 ton per hari," kata Kuncoro. 

Baca juga: Gibran Ajak Kerja Sama Peternak Sapi Perah di Boyolali Jateng, Penuhi Program Makan Siang Gratis 

42 ton susu dari petani ini dikirim ke pabrik So Good sebanyak 9-12 ton, ke Garuda 20-23 ton lalu ke Diamon 10-12 ton susu. 

Kebutuhan susu untuk perusahaan susu masih kurang. 

Berapapun susu yang diproduksi KUD Musuk tetap akan kurang untuk memenuhi kebutuhan. 

Untuk itu, kepada Gibran pihaknya berharap pemerintahannya ke depan memberikan prioritas bagi KUD Musuk jika ada impor sapi perah. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved