Berita Sragen
Siswi SMK di Sragen Bertahun-tahun Rawat Ibu yang Alami Kebutaan, Rumah Masih Beralaskan Tanah
Rumah Febri, siswi SMK yang sendirian merawat ibunya memprihatinkan, rumahnya masih beralaskan tanah.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kondisi rumah Siswi SMK Kelas 11 Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen yang sendirian merawat ibunya masih beralaskan tanah.
Selain itu, sebagian tembok juga hanya tertutup anyaman bambu.
Siswi SMK Kelas 11 itu bernama Febri.
Ibunya, Suri sudah mengalami kebutaan sejak 6 tahun lalu.
Febri hanya tinggal berdua bersama sang ibu, di rumah sederhana di pinggir rel kereta api.
Rumah yang mereka tempati masih beralaskan tanah, dan sebagian dindingnya masih terbuat dari anyaman bambu.
Bagian dinding yang lain, sudah bertembok batu bata, setelah mendapat bantuan bedah rumah beberapa tahun yang lalu.
Tokoh Pemuda Desa setempat, Jaroni (36) merasa iba dengan keadaan keluarga Febri.
Dimana, Febri terkadang terpaksa jalan kaki ke sekolah, jika tidak ada boncengan dari temannya. Padahal, jarak rumah Febri dengan sekolahnya sejauh 6 kilometer.
"Kalau ada boncengan, ya bonceng temannya, kalau tidak, ya jalan kaki, harus menempuh jarak 6 kilometer," ujar Jaroni kepada TribunSolo.com, Kamis (17/10/2024).
Bahkan, Jaroni sampai terenyuh saat mengetahui, pada malam hari, Febri mengantar ibunya periksa saat sedang sakit dengan berjalan kaki.
Baca juga: Petani di Boyolali Jateng Sedih, Harga Hasil Pertanian Anjlok, Benarkah Dampak Tahun Politik?
"Sampai terenyuh itu, jam 21.00 WIB malam, ngantar ibunya periksa, karena ibunya buta, dituntun, jalan sejauh 2 kilometer, pas ibunya sakit," terangnya.
Jaroni menyampaikan kehidupan itu sudah dijalani Febri selama bertahun-tahun.
Delapan tahun yang lalu, sang ibu, Suri menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal sang suami.
Untuk menghidupi keluarga, Suri menjadi buruh tani.
Dua tahun kemudian, Suri menderita penyakit katarak, hingga menyebabkan kebutaan pada matanya.
"Sejak 6 tahun yang lalu, matanya tidak bisa lihat, buta sampai sekarang, terus diobatkan, tapi kan tidak ada biaya," jelasnya.
"Anaknya ada 3, yang dua cowok, yang satu tinggal bersama ini, satu anak cowok diadopsi orang, yang satu merantau, tapi tidak pernah pulang, tidak pernah kirim uang," tambahnya.
Karena kondisinya yang tidak bisa melihat, Suri pun terpaksa tidak bekerja.
Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, Suri hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Dan bantuan itupun dikirim setiap 2 bulan sekali.
"Keseharian ya hanya seperti ini, untuk biaya makan, biaya sekolah, kadang-kadang ada orang yang merasa kasihan dikasih," kata Suri.
"Juga dapat bantuan pemerintah, bantuan beras itu dua bulan Rp 400.000, PKH itu Rp 700.000 untuk dua bulan," sambungnya.
Menurut Suri, bantuan tersebut masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari, mengingat Febri juga masih sekolah.
Namun, Suri harus pandai-pandai uang yang didapatkan, agar cukup untuk hidup sehari-hari. Kisah tersebut, menyita perhatian dari jajaran Satlantas Polres Sragen.
Dimana, jajaran Satlatas Polres Sragen memberikan bantuan kepada Suri dan Febi, berupa sembako dan bahkan sepeda, pada Kamis (17/10/2024).
"Yang kita berikan sembako, terus uang tunai, sama kalau ini, karena khusus kami tambahkan sepeda, karena kondisi anak ini sangat memprihatinkan, punya sepeda yang sudah rusak, dibenerin beberapa kali, sama bengkelnya sampai digratisin," kata Kasat Lantas Polres Sragen, AKP I Putu Asti Hermawan Santosa kepada TribunSolo.com.
(*)
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Sosok KA, Pak Ogah di Sragen yang Diamankan Polisi, Disebut Suka Memaksa Minta uang |
![]() |
---|
Viral Perempuan Naik Motor Lawan Arah dan Tak Pakai Helm di Sragen, Polisi Sebut Ada Faktor Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.