Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penganiayaan Relawan di Boyolali

IDENTITAS Relawan Paslon Pilkada Boyolali yang Dianiaya Orang Tak Dikenal : Warga Desa Kuwiran

Relawan itu bernama Hartoyo (40) dan merupakan warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Boyolali.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Hartoyo (kiri), relawan salah satu paslon dalam Pilkada Boyolali, melaporkan penganiayaan yang menimpanya ke Polres Boyolali, Selasa (22/10/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Identitas salah satu relawan paslon Pilkada Boyolali yang mengaku dianiaya dua orang tak dikenal (OTK), Selasa (22/10/2024), terungkap.

Relawan itu bernama Hartoyo (40) dan merupakan warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Boyolali.

Tukang cuci motor itu dianiaya saat dalam perjalanan untuk berangkat ke lokasi cuci motornya.

Hartoyo itu dianiaya oleh dua OTK beberapa saat setelah meninggalkan rumahnya.

Awalnya, korban yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba dibuntuti oleh dua orang yang juga mengendarai sepeda motor.

Tak lama kemudian, kedua OTK ini langsung menghentikan sepeda motornya dengan cara menyalip lalu menikung di depannya.

Korban pun langsung dipukuli oleh dua orang pengendara itu.

Mendapatkan penganiayaan ini, korban langsung melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya itu ke Polres Boyolali.

Baca juga: 2 Pemotor Asal Boyolali Tertimpa Pohon Jati di Jalan Karanggede-Gemolong, Begini Kondisinya

"Saya itu mau bekerja. Terus ada dua orang yang pakai cadar. Terus saya dihajar," katanya saat ditemui di halaman Satreskrim Polres Boyolali, Selasa (22/10/2024).

Dia dipukul tepat di bagian wajah oleh kedua OTK ini.

Dia mengaku penganiayaan yang dilakukan sekira pukul 07.30 WIB ini diduga berkaitan dengan politik.

Sebab, Hartoyo merupakan relawan pemenangan salah satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilkada Boyolali.

Sebelum jadi korban penganiayaan, dia mengaku beberapa kali mendapatkan teror dari kubu sebelah.

Teror itu untuk menghentikan gerakan Hartoyo dalam memenangkan paslon yang didukung.

"Saya kan relawan. Pokoknya saya tidak boleh gerak. Diancam diajak ketemuan jam 02.00 dini hari," katanya.

Terakhir, ancaman yang dia terima pada Minggu (20/10/2024) kemarin.

Dia diancam untuk segera mencopot stiker branding pada sepeda motornya.

Ancaman melalui pesan suara juga disampaikan melalui kakaknya.

"Curiga dengan kelompok sebelah," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved