Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penganiayaan Relawan di Boyolali

Sebelum Dianiaya, Relawan Salah Satu Paslon Pilkada di Boyolali Sempat Dapat Teror, Polisi Selidiki

Di Boyolali relawan salah satu paslon dianiaya orang tak dikenal. Sebelum dianiaya, korban mendapat peringatan atau ancaman.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Hartoyo (kiri), relawan salah satu paslon dalam Pilkada Boyolali, melaporkan penganiayaan yang menimpanya ke Polres Boyolali, Selasa (22/10/2024) 

Laporan wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Suhu politik di Boyolali memanas.

Tukang cuci motor yang juga relawan salah satu Paslon Pilkada Boyolali jadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Selasa (22/10/2024).

Penganiayaan ini terjadi setelah korban mendapatkan ancaman teror.

Ancaman itu diterima karena langkah gerakannya dalam memenangkan Paslon 02 Pilkada Boyolali.

Hartoyo (40) warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono yang menjadi korban penganiyaan ini pun menduga penganiayaan ini diduga dilakukan oleh kubu rival Paslon yang dia dukung di Pilkada Boyolali.

Setelah memeriksakan diri ke rumah sakit, korban membuat laporan ke Polisi.

Kapolsek Banyudono, AKP Agus Satrio mengatakan, kasus penganiayaan ini masih dalam penyelidikan.

Baca juga: Bupati Sragen Yuni Undang Kades di Tengah Momen Pilkada, Kubu Sigit-Suroto Nilai Politis

"Masih lidik (penyelidikan)," ujarnya.

Dia menyebut dari hasil penyelidikan, penganiayaan ini terjadi di pertigaan jalan Dukuh Padas, Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono.

"Pelaku penganiaya ini dilakukan oleh dua orang tak dikenal," imbuhnya.

Dia membenarkan jika sebelum peristiwa penganiayaan ini terjadi,  korban telah mendapatkan ancaman terkait masalah politik.

Sepeda motor korban yang dibranding kemudian mendapat peringatan.

Ancaman melalui pesan suara yang disampaikan  ke kakak korban itu kemudian viral di media sosial TikTok.

"Tidak boleh masang 02, di sepeda motor. terus diviralkan di medsos," katanya.

Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan apakah ancaman itu berkaitan dengan tindak penganiayaan ini.

"Ya  Ini masih lidik (Penyelidikan)," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved